Rahasia Puasa Ramadhan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, OPINI – Puasa adalah Rukun Islam keempat setelah Membayar zakat. Latar belakang puasa menjadi salah satu Rukun Islam hampir sama dengan Membaca syahadat, sulit mencarinya dan tidak diketahui asal usulnya. Beda dengan Mengerjakan salat, karena ada peristiwa Isra’ Mi’raj. Membayar zakat, menurut pendapat mayoritas ulama, zakat mulai disyariatkan pada tahun ke-2 Hijriah. Di tahun tersebut zakat fitrah diwajibkan pada bulan Ramadhan, sedangkan zakat mal diwajibkan pada bulan berikutnya, Syawal.

Jadi, mula-mula diwajibkan zakat fitrah kemudian zakat mal atau kekayaan. Melaksanakan haji bermula dari masa nabi Ibrahim dan Siti Hajar. Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk membuat Ka’bah sebagai tempat ibadah yang dikunjungi oleh umat manusia. Nabi Ibrahim juga diperintahkan untuk menyembelih putranya, Isma’il, sebagai tanda ketaatan dan pengorbanan.

Sejarah turunnya perintah puasa hanya dapat ditelusuri dari Surat Al-Baqarah ayat 183 yaitu, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Dari ayat ini selain ditujukan untuk kita menjadi orang bertaqwa, kita jadi tahu bahwa puasa itu juga dilakukan oleh orang-orang terdahulu bahkan sudah sejak Nabi Adam as. Setidaknya tafsir puasa untuk Nabi Adam dan Siti Hawa saat masih di Surga adalah puasa memakan buah (Khuldi) yang dilarang oleh Allah. Menurut Ibnu Katsir, puasa Nabi Adam as dilakukan selama tiga hari tiap bulan sepanjang tahun. Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa nabi Adam A.S berpuasa setiap tanggal 10 Muharam. Hal itu dilakukan sebagai ungkapan syukur atas pertemuannya dengan Hawa di Arafah.

Nabi Nuh as melakukan puasa sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas keselamatan dirinya dan kaumnya dari badai dan banjir. Ada juga mengatakan Nabi Nuh as berpuasa ketika sedang berada di atas bahtera yang dibuatnya untuk menyelamatkan manusia yang beriman dari banjir bandang. Menurut Ibnu Katsir, puasa Nabi Nuh ini dilakukan selama satu tahun penuh kecuali dua hari raya.

Nabi Musa as berpuasa saat beliau sedang bermunajat di Gunung Tursina selama 40 hari.

Nabi Yusuf as berpuasa saat ia sedang menjalani hukuman di penjara akibat fitnah telah berbuat tidak senonoh kepada Zulaikha.

Nabi Ibrahim as berpuasa ketika dilemparkan oleh Raja Namrud ke dalam api. Dalam keadaan berpuasa, beliau berdoa kepada Allah Swt agar diselamatkan dari api yang panas sehingga api tersebut menjadi dingin.

Nabi Yunus as berpuasa saat berada dalam perut ikan nun atau ikan paus. Saat waktu berbuka, ia memakan buah yang tumbuh di tepi pantai yang bentuknya seperti labu setelah dimuntahkan oleh ikan yang menelannya.

Nabi Ayub as hidup dalam kekurangan, dan menderita penyakit menahun. Beliau banyak melakukan puasa dan beribadah kepada Allah SWT.

Nabi Syuaib as adalah sosok yang terkenal saleh dan banyak melakukan ibadah puasa.
Selain itu, kehidupan beliau pun sangat sederhana. Puasa bagi nabi Syuaib adalah sarana untuk mendekatkan diri dan bertakwa kepada Allah.

Nabi Daud as biasa berpuasa satu hari dan berbuka (tidak berpuasa) satu hari. Disebutkan dalam perjanjian lama bahwa ketika putranya sakit keras, Nabi Daud as berpuasa selama tujuh hari untuk memohon kesembuhan anaknya. Namun, sang putra meninggal pada hari ketujuh beliau berpuasa. Nabi Daud puasa satu hari puasa satu hari tidak selama hidup. Oleh Nabi Muhammad saw, puasa Nabi Daud ini dinilai sebagai puasa yang sangat luar biasa tinggi pahalanya.

Bagaimana puasanya Nabi Isa as? Umat nasrani pada saat itu diwajibkan berpuasa 40 hari setiap tahunnya sebagaimana yang dilakukan Nabi Isa berpuasa sebanyak itu.

Puasa mereka sebelumnya sama dengan kita dalam hal tidak boleh makan dan minum. Akan tetapi puasa mereka lebih lama yaitu setiap harinya 24 jam selama 40 hari.

Setelah itu mereka meringankan ibadah puasa dengan hanya memakan makanan yang tidak memiliki ruh. Artinya, mereka dilarang memakan daging hewan. Adapun makanan yang tidak ada ruhnya boleh dimakan seperti sayuran. Hingga saat ini kaum Nasrani masih ada yang mengamalkan amalan puasa tersebut.

Umat agama lain juga melakukan puasa. Umat Buddha menjalankan puasa di hari-hari menjelang tanggal 1, 8, 15, dan 23 malam menurut penanggalan lunar. Biasanya terdapat empat hari Uposatha, jadi setiap tujuh hari atau dalam satu minggu terdapat satu hari Uposatha, tetapi kadangkala di dalam satu bulan terdapat lima hari Uposatha.

Menurut agama Hindu, puasa adalah pengendalian nafsu indera, pengendalian nafsu. Sehingga puasa tidak hanya menahan haus dan lapar, tidak merasakan menjadi orang yang berkekurangan, dan tidak hanya menghapus dosa dengan janji surga.

Jadi, semua umat beragama di atas bumi ini punya aturan dan perintah berpuasa.

Sekarang kita lihat puasanya Nabi Muhammad yang kemudian kita ikuti karena ada perintah dalam Al-Quran. Puasa umat Nabi Muhammad dilakukan mulai Subuh sampai Maghrib selama 30 hari. Dibandingkan umat terdahulu mungkin puasa kita masih ringan, kenapa? Karena sebenarnya, puasa kita hanya mengubah waktu makan. Makan pagi dan siang dipindahkan sebelum Subuh. Makan malam tetap. Jadi, kalau hanya sekedar menahan lapar dan dahaga sebenarnya belum begitu berat karena waktu makan kita saja yang berubah.

Jadi, ada hal lain dalam puasa Ramadhan ini. Dan kenapa harus dilakukan pada bulan Ramadhan? Apa istimewanya dengan bulan Ramadhan?

Penulis: Andri Satria Masri, S.E., M.E. (Ketua Dewan Pakar MD KAHMI Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman)

- Advertisement -

Berita Terkini