Kasus Hepatitis Akut Misterius

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Cica Angela Putri, Djelfina Vionita, Mutia Yulita Putri, Sri Rahayu (Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi)
Dosen : Dr Neila Sulung S.Pd. Ns. M.Kes

WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa Hepatitis akut pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022. Sejak itu, terjadi peningkatan laporan penyakit tersebut. Loncatan penyebarannya terjadi di Eropa, Asia, hingga Amerika. Hal tersebut membuat WHO mendeklerasikan Hepatitis akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022. Penyakit ini rata – rata menyerang anak usia 0 – 16 tahun dan paling banyak anak usia di bawah 10 tahun. Virus berbahaya ini dilaporkan telah membunuh beberapa anak. Bahkan 17 dari 170 anak dengan Hepatitis akut memerlukan transplantasi hati (Kemenkes RI, 2022).

Juru Bicara Kementrian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid memastikan bahwa jumlah kasus hepatitis akut tercatat sebanyak 18 orang. Dari 18 kasus tersebut, sekitar 9 kasus masih pending klarifikasi, dan sebanyak 7 kasus ditemukan bergejala hepatitis berat dan 2 kasus dalam pemeriksaan laboraturium. Mayoritas pasien Hepatitis akut paling banyak berdomisili di DKI Jakarta. Dengan usia yang juga didominasi anak 5 sampai 9 tahun. Dengan gejala seperti : demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, perut nyeri, nyeri sendi, mata dan kulit kuning, gatal, urin keruh seperti teh, dan perubahan warna fases.

Menurut Prof. Dr. Dr. Hanifah Oswari sp. A, yang merupakan dokter spesialis anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI mengatakan bahwa jika anak mengalami gejala – gejala tersebut orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat diagnosis awal. Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai kehilangan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.

Saat ini, Kemenkes sedang melakukan investigasi penyebab kejadian Hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap dan terus – menerus. Serta mempercepat langkah intervensi dengan memperkuat kewaspadaan dini untuk mengantisipasi penularan hepatitis akut yang penyebabnya masih belum diketahui.

Selama masa investigasi, masyarakat di diharapkan untuk berhati- hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Hingga saat ini yang dapat dilakukan hanyalah melakukan banyak tes karena belum banyak penelitian yang dapat menemukan penyebab pasti dari fenomena hepatitis ini.

Oleh karena itu, sangat pentingnya peran orang tua dalam pencegahan dan antispasi kasus Hepatitis akut misterius ini. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Untuk itu, segeralah melakukan langkah pencegahan sebelum terkena Hepatitis akut misterius.

- Advertisement -

Berita Terkini