Seret Anies Baswedan soal Formula E Firli Bahuri Tengah Berhitung

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Opini – Publik semakin geram. Bukti yang dipaparkan oleh Prasetio Edy Marsudi soal pelanggaran prosedur bayar uang fee Formula E jelas. Belum ada APBD, artinya persetujuan DPRD, belum ada Perda, duit sudah digelontorkan ke manajemen Formula E sebesar Rp180 miliar.

Pinjam dari Bank DKI. Yang pinjam atas nama Dinas Pemuda dan Olahraga DKI, nanti yang makai duit JakPro. Mantap. Itu jelas pelanggaran. Lantas keluar uang lagi, jadi total Rp560 miliar.

Komitmen fee dan nomination fee di Montreal Kanada cuma Rp18,8 miliar. Perbedaan ini tentu terkait percaloan di Singapura. Kelabakan maka pinjam duit lagi ke Bank DKI. Yang dipakai pinjam Ancol. Buat apa? Bangun sirkuit.

Yang Monas? Ditelantarkan. Kacau balau cara mengeluarkan uang, menyalurkan. Sekaligus kecerdasan Anies. Persis kasus Munjul Rumah DP 0 Persen. Anies Baswedan lolos dan tidak tersentuh.

Aksi nyolong model Anies ini lancar. Bahkan korupsi kalau ketahuan disebut kelebihan bayar. Aman. Karena carut marut, maka ada anggota DPRD yang berteriak interpelasi.

Para anggota DPRD DKI juga bukan orang bodoh. Tapi keblinger. Karena menghitung untung rugi politik dan partai. Contohnya? Semua anggota DPRD DKI diam terkait anggaran Aibon, pulpen, air mineral, lem yang jumlahnya tak bisa dibayangkan. Nilainya ratusan miliar.

Formula E pun dibiarkan. Interpelasi pun diganjal. Gagal. Alasan tidak quorum. Klasik. Prasetio Edy Marsudi pun kala itu cengengesan soal kegagalan interpelasi. Publik melihat para anggota DPRD tidak sensitif. Jelas duait Rp560 miliar bukan untuk rakyat DKI, dibuang keluar negeri. Dalam kondisi seperti itu tampak kekuatan nyata Anies Baswedan yang tak tersentuh hukum.

KPK pun sebagai lembaga politik membuat perhitungan. PDIP tengah berkuasa. KPK telah berbuat banyak. Keseimbangan politik-hukum tengah dihitung.

Anies Baswedan adalah pion Jusuf Kalla. Anies juga capres idola kaum kadrun, khilafah, pembenci pemerintah. Dan, dalam politik identitas, hal tersebut menjadi keunggulan. PKS dan Demokrat bisa mencalonkan Anies-AHY, atau Anies-Erick Thohir. Kekuatan uang Caplin, Cendana, Cikeas, Conglomerat (BUMN) alias ET sanggup membeli semua parpol.

Catatan ini penting karena Ganjar Pranowo belum mendapatkan restu PDIP. PDIP masih memegang Puan. Prabowo-Puan. Jadi, perhitungan masih jalan. Anies bisa menjadi Presiden RI. Kalau gagal Presiden Yaman saja, tanah leluhurnya sana.

Kini Presiden Jokowi pun di ambang kegalauan. Proyek-proyek bakal berpotensi mangkrak. Itu pintu kriminalisasi terhadap Jokowi. Meski benteng Jokowi tetap TNI-Polri. Namun, yang kini dibutuhkan sosok pelanjut Jokowi. Orang Jokowi alias orang yang tegak lurus juga ke TNI-Polri.

Sementara parpol sulit dipegang ekornya. Rapuhnya posisi Jokowi ini menjadikan para pejabat di semua lini bergerak sendiri. Auto-pilot akan semakin menguat seiring masa jabatan makin pendek.

Dalam kondisi seperti ini sosok tegas perlu. Ganjar popular namun belum mencapai tingkat setegas Prabowo atau Jokowi. Pun munculnya Andika Perkasa membuat keseimbangan. Paling berdampak adalah Prabowo.

Bisa jadi Prabowo menggeret Anies, jika PDIP mengangkat Ganjar. Dengan menjadikan Puan Maharani dan Ibu Mega sebagai sosok president-makers. Jika ini terjadi maka akan muncul free completion antar militer: Andika Perkasa muncul: Andika Perkasa-Ganjar. Lawan Prabowo.

Sosok-sosok lain yang dijual oleh partai selain Ganjar, Prabowo, Anies, Andika Perkasa, meskipun menggerakkan buzzer dan media dunia akhirat tak bakal terangkat namanya.

Dari perhitungan itu, Firli Bahuri pun paham. Bahwa Anies Baswedan selain Prabowo, Ganjar, Andika, adalah orang di Indonesia yang bisa menjadi Presiden Republik Indonesia. Khusus Anies, kalau gagal di Indonesia masih bisa pulang ke Yaman, jadi Presiden Yaman.

Koar-koar apapun untuk menjerat Anies, sepanjang perhitungan politik Firli Bahuri masih seperti analisis di atas, maka, Anies akan lolos dari jerat Formula E.

Oleh: Ninoy Karundeng

- Advertisement -

Berita Terkini