Diskusi Publik MN KAHMI: Transisi Energi dan Sistem Transportasi yang Berkelanjutan Menuju Net Zero Emission 2060

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, JAKARTA – Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI, menggelar Diskusi Publik dengan Thema Transisi energi dan sistem transportasi yang berkelanjutan menuju net zero emission 2060, berlangsung di KAHMI Centre Jakarta, Selasa (25-10-2022).

Adapun sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut, Dr Ir Dadang Kusdiana Dirjen EBTKE KESDM, Dr Ir Musri MT Anggota Dewan Energi Nasional, Prof Dr H Hadi S Alikodra Pakar Lingkungan Hidup IPB Bandung, M Yana Aditya, SE, Akt, MM Dirut PT Transjakarta Ketua Departemen Industri MN KAHMI. Dan tampil sebagai Moderator Ismed Djafar Ketua Bidang ESDM MN KAHMI.

Keynote speaker Dr Ir Herman Khaeron dalam kesempatan Diskusi Publik itu mengatakan, dampak dari perubahan iklim yang tidak terkendali, dan menjadi emisi bagi alam, sudah banyak tergambar. Siapa yang menguasai air, dialah yang menguasai bumi.

“Menilai masa depan negeri ini, jika kita tidak memandang ekosistemnya. Membangun harus menjaga keseimbangan daya dukung. Maka selalu harus ada transision zone yang selalu harus diukur oleh ahlinya, seberapa jauh kekuatannya,” ujar Herman Khaeron.

Sementara Dr Ir Musri MT salah seorang narasumber diskusi publik itu menyebutkan, kerusakan alam adalah karena kelakuan manusia. Maka dalam rangka menuju energi bersih, maka proses alam jangan ditambah kerusakannya.

Lebih lanjut Musri juga menyebutkan, terkait masalah kebersihan lingkungan, diperlukan kerjasama antar sektor. Biarkan terjadi secara alami, sehingga tidak menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan baru.

“Transisi energi harus dibuat satu rambu sebagai satu cita-cita. Kerjasama dan partisipasi publik,” ujarnya.

Adapun Prof Dr Ir Hadi Alikodra juga mengatakan bahwa kesiapan Indonesia menuju NZE 2060 dari aspek biodiversity dan LH adalah dengan pendekatan holistik.

“Intinya, NZE (nol emisi karbon) atau kondisi jumlah emisi karbon yang lepas ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi karbon yang diserap bumi,” ucapnya.

Prof Hadi juga mengatakan Semua ajaran agama adalah bagi on the care for our Common home (kepedulian untuk rumah kita bersama). Dan mengajak umatnya untuk bersungguh-sungguh membangun kesadaran, bertaubat dan bertindak memelihara bumi seisinya, dan mewariskan bumi yang baik kepada anak cucu kita.

Adapun M Yana Aditya, SE, Akt, MM, mengatakan bahwa bagaimana kita bersama melakukan implementasi net zero emission. Dan salah satunya Transjakarta diminta melakukan perubahan, 50% harus listrik, dan yang sudah berjalan kita sebanyak 30%.

“Dan Transjakarta siap menatap keberlanjutan untuk mengimplementasikan net zero emission,” ujar Yana. *Moel*

- Advertisement -

Berita Terkini