Mengenang Perjalanan Hidup Anggota DPD RI WTP Simarmata

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Willem Tumpal Pandapotan Simarmata seorang tokoh gereja HKBP yang familiar kita kenal dengan sebutan WTP. Ketokohan beliau tidak datang dengan begitu saja, ada sebuah proses perjalanan hidup yang ia lalui dalam mengarungi dinamika hidup baik dalam lingkungan sosial masyarakat dan Gereja secara khusus.

Seorang yang pernah menjadi Pimpinan tertinggi di sebuah gereja HKBP yang familiar kita kenal dengan sebutan “Oppui Ephorus”. Tidak sekedar pimpinan institusional gereja semata, namun juga memiliki keterpengaruhan di lingkungan masyarakat Indonesia dan di Dunia secara khusus, itu sebabnya beliau juga dipercaya sebagai Vice Moderator of The Asian Region For The United Evangelical Mission hingga kini.

WTP, nama yang sangat familiar ini membuat tidak saja mudah untuk diingat, tetapi juga menjadi sebuah slogan yang membuat popularitasnya di mata masyarakat sangat kuat khususnya di lingkungan Jemaat HKBP. Ada banyak cerita dalam proses perjalanan hidup beliau yang menjadi sebuah inspirasi bagi banyak orang, dan menjadi “Jamita Namangolu” bagi orang yang bersinggungan dengannya.

Dalam perjalan dinamika Gereja, khususnya gereja HKBP beliau juga turut berperan akitif melawan dominasi penguasa, manakala adanya Intervensi Militer di tubuh Organisasi HKBP Gereja terbesar di asia tenggara sekitar tahun 1992. Keberanian beliau untuk ambil bagian dalam upaya mengahalangi atau dengan kata lain “Penjinakan Gereja” di bawah pemerintahan Orba merupakan sebuah kecapakan beliau dan tentunya keberanian itu merupakan campur tangan Tuhan dalam tugas dan pelayanannya dalam rangka menghidupkan makna Eklesia yang sesungguhnya.

WTP, seorang yang tidak saja sebagai pribadi yang ber api api diatas mimbar dengan Khotbahnya, tetapi juga seorang yang memiliki peran aktif dan kepedulian terhadap jemaat dan masyarakat pada umumnya. Seusai menjabat sebagai pimpinan tertinggi di gereja HKBP, Oppui kemudian memantapkan diri untuk ikut ambil bagian dalam proses mengisi kemerdekaan Republik Indonesia di bidang Politik dengan maju menjadi Seorang kandidat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang mewakili Sumatera Utara.

Isu yang sejak awal beliau bawakan adalah tentang “Kemajemukan”. Pemahaman dan pengenalan yang mendalam oleh beliau tentang struktur antropologi masyarakat Indonesia dan daerah sumatera utara secara khusus tidak diragukan lagi, dengan modal menjadi pemimpin di sebuah organisasi Keagaamaan dan mendapatkan pengalaman belajar di 2 negara yaitu Filipina dan Korea menjadi sebuah kekutan dalam memahami kultur masyarakat agar dapat berkontribus mencegah melalui suara-suara kenabidan di parlemen sehingga tidak terjadi perpecahan horizontal di tengah masyarakat Indonesia yang Plural/majemuk

Tentunya pencapaian dan dinamika yang dialami oleh WTP diatas tidaklah sesuatu yang kebetulan, tetapi sebuah proses Panjang yang sudah dimulai sejak bermahasiswa di STT Siantar. Keaktifan beliau dimasa Mahasiswa dengan bergabung Bersama GMKI, dalam hal ini GMKI Siantar telah membuka paradigma berpikir beliau untuk turut peka dalam perjalanan sosial, gereja, dan Bangsa.

Hal ini beliau sampaikan Ketika WTP, memberikan ceramah Ilmiah di sebuah Konsultasi Studi Lokal GMKI Cab Medan dengan tema “ Pancasila dalam Tindakan”. Beliau dengan secara serius menjelaskan bahwa GMKI harus menjadi sebuah Laboratorim Belajar Mahasiswa Kristen untuk bisa berpikir Nasionalis dan terlebih juga harus berpikir Oikumenis, dijelaskan juga oleh beliau bahwa Pemuda Kristen terlebih mahasiswa Kristen harus mampu menjadi Motor perubahan ditengah medan layannya yaitu perguruan Tinggi, Gereja dan Masyarakat.

Kini, beliau telah tiada, WTP sudah menghadap Tuhannya. Kini saatnya kita yang di tinggalkannya dapat merenungi segala hal yang sudah ia tabur, dan kita harus berupaya meneruskan semangat perjuangan beliau yang masih banyak demi sebuah kehidupan bergereja, bermasyarakat yang adil dan saling mencerdaskan.

Selamat Jalan Oppung WTP, baktimu Kini telah usai. saatnya kami yang akan meneruskan semangat perjuanganmu!

Tuhan, sang Kepala Gerakan yang menyertai !

PKM GMKI Medan, 18 Juni 2022

Oleh : Irwan Maranata Siregar
Ketua BPC GMKI Medan MB 21/23

- Advertisement -

Berita Terkini