Jenderal Andika Perkasa, Video Conference Terkait Perkembangan Penanganan Bencana Sulbar dan Kalsel

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa kembali mengadakan video conference dengan Panglima Kodam VI/Mulawarman dan jajarannya, Panglima Kodam XIV/Hasanuddin dan jajarannya, serta pejabat pelaksana pusat untuk mengetahui situasi dan perkembangan penanganan bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Dilaporkan oleh Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, rumah sakit di lokasi gempa tidak berfungsi sama sekali karena mengalami rusak berat sehingga keberadaan rumah sakit lapangan nantinya akan sangat membantu para korban gempa.

“Rumah sakit yang ada itu belum bisa berfungsi sehingga dengan adanya rumah sakit lapangan kita itu sangat bermanfaat, begitu saat beroperasi itu akan digunakan oleh mereka karena 2 rumah sakit yang ada saat ini belum berfungsi sama sekali,” ujar Pangdam XIV/Hasanuddin.

Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan arahan untuk membangun tenda pengungsian di sekitar rumah sakit lapangan agar kapasitas rumah sakit lebih maksimal dalam merawat para korban gempa.

“Rumah sakit itu kan bed nya atau tempat tidurnya untuk merawat itu ada 100, tetapi sebetulnya kalau saya lihat jumlah pengungsian di Mamuju itu 3x lipat, relatif 3x lipat dari di Majene, mungkin tidak ada salahnya di rumah sakit lapangan yang nanti digelar Mas Andi juga gelar tempat pengungsian baru. Sehingga kalau yang sakit-sakit pun bisa berobat walaupun dia tidak kebagian tempat tidur, biar tetap nanti dokterlah yang paling tahu. Tim dokter pun akan membuat prioritas mana yang dirawat, mana yang tidak, begitu jumlahnya meningkat pasti yang dirawat yang klasifikasinya berat,” jelas Kasad.

Desain fasilitas rumah sakit lapangan telah dipersiapkan sehingga dapat beroperasi secara mandiri sesuai arahan Jenderal TNI Andika Perkasa.

“Semua truk mobil rumah sakit lapangan ini itu 4×4, sekarang saja di dekat Makorem sehingga tidak perlu medan yang berat, tapi suatu saat digelar jalan tanah pun naik ini, karena 4×4, termasuk ambulance. Oleh karena itu ambulance ini bisa dikirim untuk menjemput pasien-pasien yang tempatnya tidak tembus kalau dikirim ambulance yang biasa, hanya 2×4,” imbuh Kasad.

Kasad menambahkan, rumah sakit lapangan tersebut akan tetap terdapat jaringan komunikasi meskipun listrik padam ataupun BTS padam karena terdapat koneksi langsung ke satelit.

“Jadi ini benar-benar mandiri, untungnya sekarang BTS nyala, tapi kalau suatu saat tidak nyala pun, tetap rumah sakit ini bisa dihubungi sehingga untuk komunikasi pertolongan tetap bisa,” tutup Kasad.

Panglima Kodam VI/Mulawarman juga melaporkan situasi di Kalimantan Selatan mengenai pembangunan jembatan yang terputus akibat banjir bandang, serta bantuan kemanusiaan yang telah diterima untuk didistribusikan kepada korban banjir. Berita Jakarta, (Red)

- Advertisement -

Berita Terkini