Heboh Kue Klepon Tidak Islami

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Yogyakarta – Klepon tidak Islami ramai dibahas di media sosial. Penjual klepon di Yogyakarta pun angkat bicara soal panganan berbahan tepung ketan yang disebut tak Islami itu.

“Ya monggo (silakan) bilang (klepon) tidak Islami. Orang bahannya saja sudah jelas halal. Kecuali babi itu misalnya sudah tidak halal dari awal,” kata penjual klepon di depan Toko Gardena, Amin, Jalan Urip Sumoharjo, Gondokusuman, Yogyakarta, Selasa (21/7/2020).

Amin pun menepis klepon buatannya itu disebut tidak Islami. Dia lalu menyinggung soal kebiasaan makan pakai tangan kiri yang dinilai tidak sopan.

“Itu tergantung cara kita, kalau makannya nggak baca basmallah terus pakai tangan kiri misalnya ya jadi tidak baik, itu hak orang,” cetusnya.

Amin tak setuju dengan kehebohan klepon tidak Islami. Dia menyebut banyak pelanggan yang membeli panganan buatannya itu untuk suguhan di pengajian.

“Orang biasanya ada pengajian saja pesan di sini. Kalau kaya gini (klepon) tidak Islami, lalu yang Islami itu seperti apa?” tanyanya.

Selain klepon, Amin juga menjual panganan lopis dan cenil. Panganan berbahan tepung ketan maupun tapioka itu ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 250-600 per biji.

Amin membuka lapaknya sejak pukul 15.00 WIB sampai dagangannya habis. Semasa pandemi virus Corona atau COVID-19 ini dia mengakui ada penurunan penjualan.

“Pandemi ini ya berkurang. Mulai ramai bulan puasa, setelah Lebaran sampai sekarang ini,” tuturnya.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini