Penulis Novel Aliran Anarki Minta Polisi Baca Buku

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Publik kembali berdebat panas. Kali ini soal Polisi menyita buku ‘Massa Aksi’ karya Tan Malaka dan ‘Corat-coret di Toilet’ karya Eka Kurniawan dari empat orang terduga Kelompok Anarko di Tangerang. Buku tersebut dijadikan barang bukti kasus vandalisme beberapa waktu lalu.

Penulis novel aliran anarki ‘Gadis Pembangkang’, Mualimin Melawan menilai penyitaan buku itu bukti masih rendahnya literasi di kalangan penegak hukum. Dalam pandangan Mualimin, aparat kepolisian perlu belajar macam-macam ideologi agar bisa membedakan mana Anarko, Sindikalis, Kelompok Kiri Sosialis, dan mana gerakan buruh berbasis massa.

‘’Polisi baca buku itu perlu. Agar tak sembarangan bicara di depan publik. Yang menjarah dan mengambil barang itu jelas bukan watak anarko. Itu namanya bandit gila kebendaan. Seorang anarki sejati itu selalu aksi langsung tanpa banyak orasi dan menduduki alat produksi kapitalis,’’ ujar Mualimin di Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Dalam aksi penangkapan di Tangerang, polisi juga menyita buku ‘Negeri Para Bedebah’ karya Tere Liye. Isi buku tersebut, kata Mualimin, sama sekali tak mencerminkan aliran pemikiran anarko. Polisi jelas salah menduga dan cenderung serampangan mengaitkan pelaku vandalisme dengan buku yang ditemukan di kamar terduga pelaku.

‘’Di kalangan pembaca buku yang paham berbagai macam aliran pemikiran filsafat, tindakan polisi jelas terkesan lucu. Ada semacam pemaksaan barang bukti. Walau dicocok-cocokkan bagaimanapun, tetap tak tersambung. Sebab seorang anarko sejati tak tertarik merebut kekuasaan, apalagi menjalankan pemerintahan berbasis konstitusional,’’ tambah Aktivis HMI ini.

Sebagai informasi, selain buku di atas, polisi juga menyita buku Indonesia dalam Krisis 1997-2002 oleh Tim Litbang Kompas; Pencerahan Tanpa Kegerahan oleh Aldentua Siringoringo; Ex Nihilo oleh Dwi Ira Mayasari; Love, Stargirl oleh Jerry Spinelli; Gali Lobang Gila Lobang oleh Remy Sylado; Goresan Cinta Sang Kupu-kupu oleh Fitri Carmelia Lutfiaty; Nasionalisme Islamisme dan Marxisme oleh Soekarno dan Christ the Lord: Out of Egypt karya Anne Rice.

- Advertisement -

Berita Terkini