Jokowi ke Pangkal Pinang, Enggak Mungkin Melarang Azan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Pangkal Pinang – Presiden Jokowi dalam sambutannya, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Oleh sebab itu, tidak mungkin azan tidak diperbolehkan, pendidikan agama dihapus, apalagi melegalkan perkawinan sejenis.

Hal ini dikatakan Jokowi pada penyerahan sertifikat hak atas tanah di Gelanggang Olahraga (GOR) Sahabudin, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, Kamis (14/3/2019).

“Negara kita ini adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita ini juga punya norma – norma agama, norma – norma kesusilaan, tata krama sopan santun, ya siapapun presidennya ga mungkin berani melakukan itu,” kata mantan wali kota Solo itu.

Oleh karena itu, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meminta kepada siapapun, jangan buat isu yang tidak-tidak, jangan dibuat masyarakat ini resah. “Marilah kita menggunakan, pemikiran kita, rasionalis kita. Ini engga mungkin, jangan kemakan,” tuturnya.

Oleh karenanya, Jokowi juga mengungkit isu dirinya sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, menurut Presiden, dirinya lahir tahun 1961 sementara PKI dibubarkan tahun 1965-1966. “Berarti umur baru 4 tahun, masih balita, enggak ada PKI balita, itu enggak ada, jangan kemakan isu-isu seperti itu,” jelasnya.

Menurutnya, kalau sudah masuk ke bulan-bulan politik, banyak sekali kabar-kabar fitnah. Untuk itu, Kepala Negara mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dengan ini. Ia meminta masyarakat agar menggunakan hati nurani, jangan karena kabar fitnah, karena kabar hoaks, karena kabar bohong, kita jadi pengaruh dan meresahkan kita semua.

“Marilah kita menggunakan pemikiran akal sehat kita untuk melihat hal-hal seperti ini, saya titip itu aja. Jangan sampai memecah-belah kita semuanya, karena kabar bohong kabar hoaks, kabar fitnah, yang banyak sekali di media sosial,” ujar presiden.

Jokowi menegaskan, bahwa aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, aset terbesar bangsa ini adalah kerukunan, aset dan modal kita ini adalah persaudaraan, ukhuwah baik ukhuwah Islamiyah ukhuwah wathaniyah kita. “Inilah yang harus kita jaga bersama-sama,” tandasnya.

- Advertisement -

Berita Terkini