Bentrok Antar Penghuni Rutan Malabero, Puluhan Tahanan Baku Hantam

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Bengkulu – Bentrok antar penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Kota Bengkulu atau Rutan Malabero, kembali pecah. Puluhan penghuni penjara terlibat baku hantam di lantai bawah blok B.

Akibatnya, dua tahanan pendamping atau tamping harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Bengkulu, karena mengalami luka akibat tusukan benda tajam dan lemparan batu. Mereka adalah Wukyaldi dan Koko Irawan yang sehari hari diberi tugas membantu para sipir untuk melakukan aktivitas di dalam Rutan Malabero.

Aparat kepolisian juga menangkap tujuh tahanan yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan. Mereka adalah Merli bin Ibrahim, Alam Suregar bin Buston, Riken Valero bin Ledi, Virgo Praditya bin Sofiawan, Endrik Kelvin bin Nazeli, Chandra bin Adeli, dan Yandri Irawan bin Ujang Paili.

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Bengkulu, Liberty Sitinjak mengatakan, bentrok terjadi dipicu salah paham antar penghuni Rutan saat hendak makan pagi pada pukul 08.30 WIB. Para pelaku pengeroyokan merupakan penghuni lantai dua blok B yang dihuni tahanan kasus tindak pidana umum.

“Keributan memang di blok narkoba, tetapi para pelaku adalah tahanan kasus pidana umum,” ucap Liberty di Bengkulu, Jumat (7/7).

Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung mengatakan, para pelaku dibawa ke mapolres untuk menjalani proses penyelidikan dan hukum. Adapun barang bukti yang diamankan polisi adalah dua pisau yang ada di gunting kuku, beberapa batu, dan benda lain yang ada di tempat kejadian perkara atau TKP.

“Kita proses secara hukum,” Coki menegaskan.

Terkait dua parang atau golok yang juga dibawa aparat ke mapolres, menurut Kapolda Bengkulu, bukan merupakan barang bukti. Sebab, saat bentrok terjadi di Rutan Malabero, para tamping yang sedang memotong sayuran untuk menyiapkan makan siang keluar dapur sambil menenteng golok.

“Parang atau golok itu kebetulan saja dibawa ke luar dapur karena mereka sedang bekerja. Bukan untuk digunakan dalam peristiwa ini,” ujar Kapolda Bengkulu. (ka)

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini