Pemuda Buddhis Diminta Junjung Nilai Agama dan Kebangsaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tangerang – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak para pemuda Buddhis menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.

Hal ini disampaikan Menag di hadapan 300 peserta Temu Generasi Muda (TGM) Buddhis Niciren Syosyu Indonesia (NSI), di Vihara Vimalakirti, Tangerang, Selasa (13/6). Mereka adalah utusan dari 18 provinsi.

Menurutnya, pendiri bangsa telah mengikat masyarakat Indonesia dalam satu konsensus dengan dua hal utama, yaitu: kebangsaan dan agama. Apapun perbedaannya, masyarakat diikat dalam satu kebangsaan yaitu bangsa Indonesia.

Ikatan perekat kedua, kata Menag, adalah agama. Sebagai bangsa religius, masyarakat Indonesia dikenal sangat menjunjung tinggi nilai agama.

“Jika ada yang mempertentangkan agama dengan nilai pancasila, itu tidak benar. Sebab, agama meminta dan mewajibkan kita untuk memanusiakan manusia, menjaga, melindungi, harkat dan martabat manusia,” ujarnya.

Menag berharap temu generasi muda ini dapat memperteguh dan mempertegas ke Indonesiaan para generasi bangsa. “Saya percaya umat Buddha di Indonesia sudah banyak berkontribusi bagi bangsa dan negara,” kata Menag.

TGM ke-30 ini mengangkat tema Generasi Muda NSI adalah Indonesia Sejati. Meski demikian, Maha Pandita Suhadi Sandjaja mengaku kalau yang tercatat dan terdokumentasi masih dari TGM ke 21 di Medan Sumatera Utara.

Dikatakan Suhadi, setiap tahun tuan rumah TGM bergantian di 18 Provinsi se-Indonesia. Selain Banten, Jakarta, dan Jawa, juga diselenggarakan di Sabang dan Merauke.

Menurut Suhadi, kegiatan TGM akan berlangsung hingga 18 Juni mendatang. Ada sejumlah agenda, antara lain berkunjung ke masyarakat Baduy di Banten. Di Banten ada suku Baduy, meraka hidup tanpa alat komunikasi handphone (HP), hidup di malam hari tanpa menggunakan aliran listrik, tapi mereka hidup dengan tenteram dan bahagia. Kami akan tinggal satu malam, dan menyatu disana, agar dekat dengan alam, hidup tanpa handphone (HP) dan malam tanpa listrik,” kata Suhadi.

Suhadi Sandjaya berharap, TGM 30 NSI dapat meningkatkan kualitas kehidupan umat ke depan, tidak hanya bersembahyang, namun juga turut membawa umatnya lebih cerdas, lebih paham kebangsaan hingga bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, bangsa dan negaranya.

Tampak hadir dalam acara tersebut Sesditjen Bimas Buddha Caliadi, Kakanwil Banten, dan Walikota Tangerang Arief S Wismansyah. (ka)

 

- Advertisement -

Berita Terkini