Menlu Turki: Pembicaraan Damai Suriah Bisa Gagal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Joni Purba

MUDANews.com, Turki –  Presiden Bashar Al-Asad telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dan kembali melakukan serangan terhadap Koata Wadi Barada, dekat Damaskus, Suriah. Perlakuan ini dinilai dapat merusak rencana perundingan damai Suriah yang diprakarsai oleh Ankara dan Moskow.

Hal ini mendapat desakan dari Turki kepada rezim Asad untuk segera menghentikan serangan militer tersebut yang merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata.

“Jika kita tidak menghentikan pelanggaran yang terus terjadi, pembicaraan  ‘damai suriah’ di Astana, Kazakhstan bisa gagal. Usai gencatan senjata berlaku, kami masih melihat pelanggaran,” ungkap Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, kepada kantor berita Anadolu seperti dilansir cnnindonesia.com

Cavusoglu juga meminta kepada Iran dan Rusia, yang merupakan sekutu utama Damaskus agar menekan milisi sekutu mereka tersebut agar tetap mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

”Kami melihat ada yang melakukan pelanggaran seperti Hizbullah, kelompok tertentu lainnya, dan juga rezim Pemerintah,” jelas Cavusoglu.

Sebelumnya, gencatan senjata ini sudah berlaku di seluruh wilayah Suriah sejak Kamis tengah malam lalu.

Ada tujuh kelompok kelopok pemberontak utama, termasuk Jabhat Fateh Al-Sham, yang mengikuti perjanjian gencatan senjata ini.

Hingga pada akhirnya kesepakatan gencatan senjata ini terancam batal karena kelompok pemberontak mengklaim bahwa rezim Asad terus menekan dan menyerang mereka.

“Kesepakatan gencatan senjata akan batal jika rezim Assad terus melakukan pelanggaran dan menggempur wilayah-wilayah di bawah kendali kelompok revolusioner,” ujar sejumlah kelompok pemberontak dalam pernyatan mereka, seperti dikutip Ruters, sabtu lalu.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini