Pengibaran Bendera Merah Putih

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh : Hasanuddin
(Ketua Umum PB HMI 2003-2005)

MUDANEWS.COM – Siapa yang mengibarkan bendera merah putih? Yang pasti bukan rakyat Tiongkok. Itu adalah rakyat Indonesia yang ingin kemerdekaan Indonesia terus dipertahankan. Yang tidak ingin kemerdekaan mereka dirampas. Maka pahamilah wahai para penguasa, jika kalian berakal, lihatlah para pengibar bendera itu siapa, dan apa makna dibalik pengibaran sebuah bendera kebangsaan.

Dua hari ini, kita telah menerima kabar gembira bahwa Universitas Airlangga Surabaya dengan dukungan dari TNI telah menemukan suatu vaksin yang dapat mengatasi COVID-19. Dan tentu saja tidak berlebihan jika temuan itu diiringi dengan kibaran bendera merah putih. Berbeda dengan produk Sinovac milik Tiongkok yang sedang digadang-gadang oleh Kementerian BUMN yang masih dalam tahap uji coba. Berhasil pun, itu tidak perlu diiringi dengan kibaran bendera merah putih, toh posisi keikutsertaan BUMN dalam proses uji klinis produk Sinovac itu sekedar jadi perpanjangan tangan dari perusahaan pharmasi Tiongkok saja.

Itulah salah satu bentuk pengibaran bendera yang benar.

Kita juga menyaksikan munculnya suatu Gerakan KAMI yang dimotori sejumlah Tokoh Nasional, guna mengembalikan “kiblat” kehidupan kebangsaan pada rel yang sejalan dengan Pancasila dan UUD-1945. Tentu makna pengibaran bendera dari gerakan KAMI ini tiada lain sebagai wujud keprihatinan atas situasi kebangsaan kita yang semakin suram. Namun dibalik dari gerakan tersebut ada optimisme bahwa kemerdekaan dapat direbut kembali manifestasinya jika pemerinatahan berada ditangan “yang benar”. Ditangan warga negara yang memiliki semangat membangun Bangsa sendiri. Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat Indonesia sendiri, sebagai suatu manifestasi nyata dalam mengisi kemerdekaan.

Tentu saja Istana akan melangsungkan juga pengibaran bendera merah putih, yang maknanya mungkin sejalan dengan logo HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang dikritisi sejumlah pihak karena mempertontonkan lambang paganisme.

Kita tidak perlu sebenarnya larut dengan simbol-simbol paganisme itu. Menghabiskan energy saja. Fokus saja pada bagaimana kita memberikan konstribusi bagi kemajuan Bangsa. Karena itulah sejatinya esensi dari Pengibaran Bendera Merah Putih.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 75.

- Advertisement -

Berita Terkini