Santri Hari Ini untuk Masa Depan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Oleh : N. Rita Kurniawati, S.Pd (Guru SMA Al-Ittihad Cianjur)

Pesantren adalah institusi pendidikan yang tak hanya mengajarkan materi formal, seperti ilmu-ilmu agama, melainkan juga mendidik akhlak para santri. Santri adalah siswa-siswi yang mendalami ilmu agama di Pesantren. Mereka merupakan murid Kyai yang di didik dengan penuh kasih dan saying untuk menjadi mukmin yang kuat dan berkhlakulkarimah Pesantren juga sebagai salah satu wadah mendidik para santri berorientasi masa depan, membekali ilmu pengetahuan dan teknologi, kemandirian, serta kepemimpinan. Karena pesantren merupakan tempat yang tepat dalam mempersiapkan pemimpin masa depan,dengan karakteristik pemimpin yang memiliki militansi dan wawasan yang luas.

Pembinaan mentalitas santri di Pondok Pesantren dilakukan melalui laboratorium kehidupan. Semboyan hidup kemandirian tak hanya sebatas cerita, melainkan sebuah realita yang dipraktikan sehari-hari secara elegan. Meskipun demikian, tak sedikit dari mereka yang mengawalinya dengan penuh keterpaksaan, menjalankan aturan dengan harapan terbiasa, yang akhirnya pembiasaan itu akan berbuah manis. Dimana santri siap diatur dan mengatur, diurus dan mengurus melalui proses pendidikan kepemimpinan.

Santri memiliki filosofi sun, yaitu matahari, yang mengandung arti memberikan kecerahan pengetahuan. Dan tree, yaitu pohon, yang mengandung arti dapat menjadi tempat yang nyaman dalam mencerahkan kegalauan. Makna tersebut, tentunya menjadikan santri sebagai elemen penting yang keberadaannya dinantikan di tengah masyarakat. Dengan berbekal ilmu dari Kyai yang disegani, yang menjadi sosok figur keteladanan, guru yang dihormati, santri yang taat dan penuh cinta kasih, serta saling menghargai.

Bahkan dalam sebuah keluarga, kehadirannya akan menjadi Qurrota A’yun bagi kedua orang tuanya, dimana mereka bias menjadi bekal orang tuanya kelak di yaumul akhir. Dalam masyarakat kehadiran santri adalah sosok yang selalu membawa kearifan dan harapan, setelah selesai mengenyam pendidikannya di Pesantren, seorang santri selayaknya dapat mengamalkan dan merealisasikan ilmunya di masyarakat, bahkan Negara.

Dinamika kehidupan santri di Pondok Pesantren yang syarat dengan disiplin waktu yang dilaluinya, menjadikan sosok yang tangguh. Tak ayal, jika kehidupannya selalu dipenuhi keberkahan. Dalam setiap langkahnya selalu ada do’a dari Kyai, guru, serta orang tua yang begitu menyayanginya.

Dengan demikian, Pesantren merupakan salah satu rahim yang mampu melahirkan para pejuang militan, juga bertanggung jawab penuh terhadap tugas serta lingkungannya. Karena dalam pesantren selain diajarkan mengaji, juga mengkaji ilmu agama. Dimana para santri diajarkan mengamalkan serta bertanggung jawab atas apa yang telah dipelajari. Selain itu, Pesantren juga mengajarkan kesederhanaan, kemandirian, semangat kerjasama, solidaritas, dan keihklasan.

Sejatinya ijazah hakiki para santri bukanlah secarik kertas, tetapi percikan ikhlas dari Kyai dan guru, sehingga dianggap pantas untuk mengamalkan proses mujahadah di Pesantren dalam medan yang luas. Dengan langkah yang tenang dan pasti, menapaki perubahan zaman, lalu mengendalikannya dengan senjata andalan, yaitu ibadah yang semata-mata hanya untuk li maslahatil ummah. Karena santri hari ini, untuk masa depan kelak.

“Kebaikan seorang santri tidak dilihat ketika dia berada di Pondok, melainkan setelah dia menjadi alumni. Kamu tinggal buktikan hari ini, bahwa kamu adalah santri yang baik.”
(K.H. Abdrurrahman Wahid )

- Advertisement -

Berita Terkini