Penyerangan Polsek Ciracas, Oknum TNI yang Ditahan Terus Bertambah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko memastikan jajarannya terus melakukan penyelidikan terkait penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, yang dilakukan sejumlah oknum TNI. Ia menyebut ada tambahan pelaku yang diperiksa dan ditahan.

“Oh banyak.. Rencana Kamis (3/9) saya update semua nanti,” ujar Letjen Dodik dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (1/9/2020).

Namun Letjen Dodik belum memastikan ada berapa tambahan oknum TNI yang diperiksa dan ditahan terkait kasus perusakan ini. Ia memastikan jajaran Polisi Militer terus bekerja dan memastikan TNI akan menghukum pelaku dengan seadil-adilnya.

“Supaya kita bekerjanya fokus, kita update setelah kita bekerja,” sebutnya.

“Yang jelas pemeriksaan terus dilakukan oleh Puspomad, Pomdam Jaya, maupun POM TNI,” lanjut Letjen Dodik.

Sebelumnya diberitakan, tercatat ada 12 anggota TNI yang terlibat dalam perusakan Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo, Jaktim, telah ditahan di Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan. Akibat peristiwa yang terjadi pada Minggu (30/8) dini hari itu, sejumlah personel Polri dan warga menjadi korban.

Kasad Jenderal Andika Perkasa sudah meminta maaf atas peristiwa yang dilakukan oleh oknum-oknum personel TNI AD. Ia juga mengungkap ada 19 prajurit dalam proses pemanggilan.

Jenderal Andika sudah meminta maaf ke publik atas peristiwa ini. Ia memastikan pelaku perusakan tak hanya dihukum pidana saja, tapi juga akan dipecata dari institusi TNI.

“Lebih baik kita kehilangan 31 atau berapa pun prajurit yang terlibat, apapun perannya, daripada nama TNI Angkatan Darat akan terus rusak oleh tingkah laku-tingkah laku tidak bertanggung jawab dan sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan pada saat mereka menjadi prajurit TNI Angkatan Darat,” ucap Andika Perkasa, Minggu (30/8).

Sejauh ini, penyerangan Polsek Ciracas dan juga wilayah sekitar terjadi karena informasi palsu dari Prada MI. Prada MI yang ternyata kecelakaan, mengaku kepada rekannya bahwa dia telah dikeroyok.

Pengakuan bohong ini lah yang memicu penyerangan dan perusakan di Polsek Ciracas. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membeberkan kalau Prada MI menghubungi 27 rekannya setelah mengalami kecelakaan.

Akibatnya, mobil dan fasilitas di Polsek Ciracas rusak. Kendaraan bermotor bahkan dibakar massa yang diperkirakan mencapai 100 orang. Selain Prada MI sebagai pelecut serangan di Polsek Ciracas, identitas para pelaku hingga saat ini belum diketahui secara lengkap.

Kasad Jenderal Andika Perkasa menyebut pangkat tertinggi oknum anggota TNI yang ikut penyerangan ialah Sersan Mayor. Penyelidikan terus dilakukan demi mengungkap keseluruhan fakta penyerangan di Ciracas.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini