Program PT AR di Desa Bandar Hapinis Tapsel, Dinilai Gagal Total

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tapanuli Selatan – Program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan PT Agincourt Resources (PT AR) di Desa Bandar Hapinis, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, dinilai gagal total.

Penilaian ini disampaikan sejumlah warga dan tokoh masyarakat Desa Bandar Hapinis kepada anggota Fraksi PAN DPRD Tapanuli Selatan, H Mahmud Lubis, Senin (30/1/2023).

Tokoh masyarakat Syafri Siregar menyampaikan bukti kegagalan itu, di antaranya berkaitan dengan pembangunan jalan penghubung usaha tani antara Desa Bandar Hapinis dengan Desa Bandar yang dibiayai oleh PT AR.

“Pihak PT AR melakukan pembukaan/ pengerasan jalan. Namun, dalam rentang waktu tiga bulan sudah hancur lebur dan kupak-kapik,” ungkap Siregar.

Bahkan pada tahun berikutnya sudah ditutup dengan rabat beton. Pembangunan jalan ini bisa disebut dikerjakan asal-asalan dan baru dua hari selesai dikerjakan, sudah berlumpur.

“Selanjutnya, pihak PT AR juga terkesan sengaja membiarkan kondisi jalan itu hancur dan berlumpur,” ungkap Syafri Siregar.

Kegagalan program PT AR juga diungkap mantan Kepala Desa Bandar Hapinis, Mantaruddin Nasution, yaitu dalam hal pembangunan sumber air bersih berupa sumur bor di sekitar permukiman warga.

Pembangunan sumur bor yang dilaksanakan di sembilan titik di Desa Bandar Hapinis, hanya berfungsi sekitar enam bulan. “Setelah itu tidak bisa difungsikan lagi oleh masyarakat Desa Hapinis,” ungkapnya.

Kalau memang serius meningkatkan kesejahteraan rakyat, Nasution mengimbau pihak PT AR, agar meninjau kembali bangunan sumur itu, supaya bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.

Soal tidak maksimalnya realisasi program PT AR untuk masyarakat juga disampaikan Zulbahri Nasution, nelayan yang pernah menerima program perikanan darat pembudidayaan ikan lele dumbo pada 2013.

Menurut Zulbahri, mereka menerima bantuan dari PT AR dalam hal pengembangan lele dumbo. Tapi, hasilnya tidak sesuai harapan, karena hanya sekali disediakan pakan dan terpal.

Namun, setelah ditinjau pihak PT AR, tidak ada kelanjutan program ini atau hanya sekali terlaksana. “Dengan kata lain, sejauh ini, tidak ada peningkatan kesejahteraan masyarakat, walaupun sudah dibantu PT AR,” tegasnya.

Nelayan lainnya Muhammad Syukri Nasution menambahkan, kolam perikanan Kelompok Aek Sihikkip Desa Bandar Hapinis, setelah dibangun PT AR tidak pernah difungsikan dan bisa disebut gagal.

“Dan ironisnya, setelah gagal total, pihak PT AR cenderung melakukan pembiaran, sebab selanjutnya tidak terlihat berupaya melakukan pembenahan terhadap kolam ikan tersebut,” sebutnya.

Terkait dengan temuan kegagalan itu, Mahmud Lubis menegaskan, pihaknya akan melanjutkan peninjauan program peningkatan ekonomi masyarakat PT AR di 15 desa/ kelurahan lainnya.

“Hal ini dilakukan untuk mengungkap dan melihat secara langsung kegagalan demi kagagalan program PT AR, agar pimpinan PT AR mengetahui seperti apa perlakuan anggotanya di lapangan,” kata Mahmud.

Temuan-temuan seperti, tambah Mahmud, sangat diperlukan pemerintah pusat sebagai informasi penyeimbang dengan apa yang dilaporkan pihak PT AR. (Tim)

- Advertisement -

Berita Terkini