Harga Cabai Kian Terpuruk, Petani Musnahkan Tanaman Cabai yang Masih Produktif

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga sejumlah kebutuhan jangan masyarakat di wilayah Sumatera Utara dalam sepekan terkahir masih menunjukan tren penurunan. Harga cabai merah dan cabai rawit menjadi komoditas yang paling besar mengalami penurunan harga.

Hal itu disampaikan Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (21/10/2022).

“Mengacu kepada PIHPS dalam sepekan terakhir, untuk di kota medan harga cabai merah saat ini diperdagangkan dikisaran 28 ribu per Kg. Untuk wilayah Sumatera Utara secara keseluruhan, harga cabai merah juga mengalami penurunan dari 44 ribuan per Kg, saat ini dikisaran 31.500 per Kg (turun 28%),” ujarnya.

Sementara itu, kata Benjamin, untuk harga cabai rawit di akhir pekan ini di harga 30.950 dari sepekan sebelumnya di kisaran level 35.550 per Kg (turun 13%).

“Di Medan sendiri, harga cabai rawit saat ini ditransaksikan dikisaran 29.900 per Kg. Sejauh ini dua komoditas tersebut masih akan menjadi pemicu deflasi di wilayah Sumut. Meski demikian kita perlu mewaspadai potensi penurunan harga cabai selanjutnya,” jelasnya.

Dari hasil pantauan di tingkat petani saat ini, ungkap Benjamin, harga cabai merah sudah menyentuh 13 ribu per Kg. Harga tersebut tentunya terbilang murah. Khususnya setelah kenaikan harga pupuk dan pestisida dan harga BBM sebelumnya.

“Karena dari hitungan saya, harga di tingkat petani itu harus bisa dipertahankan diatas 18 ribu per Kg. Setelah menghitung semua biaya input produksi dan upah tenaga kerja,” jelasnya.

Hasil observasi di lapangan, sambung Benjamin, menunjukan bahwa sebagian petani di wilayah deli serdang sudah mencabut tanaman cabai. Luas areal tanaman cabai yang sudah dimusnahkan mencapai 50%.

“Padahal rata rata tanaman yang dimusnahkan tersebut masih produktif setidaknya hingga 1 bulan mendatang. Ini bukan pertanda bagus, karena petani yang terpaksa memusnahkan tanaman cabai tersebut tentunya akan membuat psokan cabai terganggu nantinya,” ujarnya.

Di sisi lain, sambungnya, pasokan cabai di wilayah Sumut diperkirakan akan tetap banyak hingga awal tahun depan. Dari pantauan dilapangan, sejumlah petani di beberapa wilayah memang tengah memasuki masa panen akhir.

“Tetapi di beberapa titik lainnya, justru masih baru memulai memasuki masa panen. Kendati demikian, peluang harga cabai untuk menyentuh titik terendahnya masih cukup terbuka,” tambahnya.

Benjamin berharap titik terendah harga cabai di posisi saat ini. Dikisaran 28 ribuan per Kg di kota medan. Namun sayangnya sejumlah wilayah di pinggiran kota Medan, justru harga cabainya sudah ada yang menyentuh 20 hingga 25 ribu per Kg.

“Jadi ini bukan indikasi yang bagus buat petani kita. Petani cabai akan diuji dengan harga cabai rendah di bulan ini, setidaknya hingga bulan depan,” kata Benjamin.

Di sisi lain, kata Benjamin, komoditas pangan lainnya di wilayah Sumut seperti beras mengalami penurunan dalam rentang 50 hingga 100 rupiah per Kg. Ada juga komoditas yang mengalami kenaikan, yakni daging ayam segar yang naik sekitar 10%. Selebihnya harga pangan terpantau stabil. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini