Mahasiswa KKN UNEJ “Back to Village” Berikan Pelatihan Self-made Face Shield

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Sidoarjo – Saat virus corona mulai menyebar di Indonesia maret lalu, pemerintah mulai bergerak membatasi kegiatan masyarakat diluaran dengan tujuan meminimalisir penyebaran virus lokal. Anjuran untuk berada dirumah hingga cara-cara perlindungan diri saat beraktivitas diluar rumah selalu disuarakan.

Kantor, mall hingga pertokoan tutup dan kian sepi akibat masyarakat takut tertular virus corona jika berkerumun dengan banyak orang. Tak terkecuali di dunia Pendidikan, kementerian Pendidikan Indonesia mengumumkan agar kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka dirubah menjadi system online.

Universitas Jember adalah salah satu dari sekian banyak perguruan tinggi yang menerapkan system kuliah daring, semua kegiatan dalam pembelajaran dilakukan dengan daring, hal ini juga termasuk system kuliah kerja nyata bagi mahasiswa semester 6.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) biasa dilakukan dengan mendatangi wilayah desa yang masih memiliki sebutan daerah tertinggal dan membantu masyarakat desa untuk mengembangkan desanya entah dari segi ekonomi, pariwisata maupun teknologi. Uniknya sejak dilakukannya kuliah daring, KKN tahun ini juga dilakukan dengan system daring.

Universitas Jember mengadakan KKN “Back to Village” yang mana kegiatan ini dilakukan di daerah asal atau desa masing-masing mahasiswa, tema KKN ini pun tidak jauh-jauh dari isu pandemic virus corona.

Mahasiswa diarahkan untuk membantu dan mengabdikan dirinya kepada masyarakat yang terdampak dari adanya pandemic ini, melalui serangkaian tema program yang ditawarkan seperti Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19, Program Inovasi Teknologi/informasi Dalam Penanganan Covid-19, Program Pemberdayaan Bumdes/jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19, Program Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah saat Covid-19 dan Program Kemanusiaan Pencegahan Covid-19.

Mahasiswa akan memilih program disesuaikan dengan keadaan di daerahnya masing-masing, hal ini bertujuan agar pengabdian yang dilakukan dapat lebih tepat sasaran. Termasuk salah satu mahasiswa di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Melihat daerahnya yang tak jauh dari Surabaya, salah satu kota dengan tingkat positif Covid tertinggi di Indonesia membuatnya berpikir keras program seperti apa yang dapat membantu masyarakat agar lebih waspada dan memperhatikan perlindungan diri.

Observasi yang dilakukan di sekitar desa membuat saya tertegun akan kegiatan masyarakat yang jauh dari kata memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini tercermin dari aktivitas ibu-ibu di pasar, masih banyak dari kalangan pengunjung pasar ini tidak mengindahkan anjuran pemerintah untuk melaksanakan social/physical distancing bahkan beberapa tidak memakai masker dan membawa anak kecil.

Tak jauh dari lokasi pasar, banyak berjejer warung kopi, jika anda pernah ke jawa timur maka tidak akan asing akan budaya “cangkruk” yaitu budaya nongkrong minum kopi bersama dengan sekumpulan orang. Sayangnya orang-orang yang sedang cangkruk di warung kopi tersebut sangat jauh dari bentuk menjaga keamanan diri, tidak ada social/physical distancing, tidak memakai masker maupun menerapkan etika batuk dan bersin yang baik.

Salah satu ibu-ibu yang ditanyai juga mengatakan bahwa dirinya resah dan tidak tenang saat keluar rumah dan berbelanja di pasar.

”Takut juga mbak, saya punya keluarga dirumah… tidak yakin kalau masker aja bisa bikin tidak tertular virus,” tuturnya, Selasa (4/8/2020).

Untuk menjawab kegelisahan dari ibu-ibu yang merupakan sasaran dan bagian dari masyarakat desa, mahasiswa kemudian mengadakan pelatihan untuk membuat face shield atau pelindung wajah yang memanfaatkan barang-barang yang tersedia di rumah.

Diawali dengan memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan dan gaya hidup sehat di era pandemic covid, kemudian diakhiri dengan pelatihan pembuatan face shield. Pelatihan dan edukasi ini harapannya dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat yang dimulai dari ibu akan pentingnya melindungi diri di masa pandemic ini. (Dyah Ayu P/KKN 42/ Sidoarjo/Agustin)

- Advertisement -

Berita Terkini