Harkitnas, Bangkitkan Gerakan Politik Moralitas

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Kebangkitan Nasional adalah sebuah peristiwa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme kaum intelektual muda dari sabang sampai merauke. Semangat kaum muda bangkit atas kesadaran bersama untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Selama masa penjajahan Belanda semangat pemuda tidak pernah muncul hingga berdirinya organisasi Boedi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 sampai ikrar sumpah pemuda 28 Oktober 1928.

Dr. R Sutomo bersama mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artesen) yaitu Gunawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji serta pengggasnya Dr. Wahidin Soedirohoesodo. Pada mulanya organisasi Boedi Utomo hanya untuk kepentingan sosial, kebudayaan dan pendidikan. Kemudian seiring waktu berjalan, Boedi Utomo menjadi cikal bakal gerakan politik untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Setelah berdirinya organisasi Boedi Utomo kemudian di ikuti Indiesche Partij pada tahun 1912 yang menjadi partai politik pertama di Indonesia. Pada tahun yang sama H Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo, KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta, Dwijo Sewoyo dan kawannya mendirikan Asuransi Jiwa bersama Boemi Putra di Magelang.

Karena di anggap sebagai pelopor lahirnya organisasi kebangsaan lainnya di Indonesia, maka pada tanggal setiap tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal 20 mei tersebut merupakan tanggal kelahiran Dr. R Sutomo. Berdirinya Organisasi Boedi Utomo tidak lepas dari gerakan politk etis (ethische politiek). Gerakan politik etis muncul akibat adanya serangkaian proses kerja tanam paksa atau Cultuur Stelsel oleh Hindia Belanda. Van Devanter, sebagai penggagas konsep politik etis berpandangan bahwa jika kebaikan jasa budi harus di balas dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Bentuk balas budi tersebut adalah dengan pemberian pendidikan yang layak terhadap kaum muda Indonesia.

Gerakan politik etis ini memunculkan kaum intelektual muda dari golongan pribumi. Melalui kaum intelektual inilah mulai melakukan gerakan pembaharuan baru untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan, khususnya dalam bidang pendidikan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa sejak awal kaum muda sudah terlibat langsung dan aktif dalam memerdekakan bangsa. Pemuda sendiri sudah memberikan pernyataan sikap politik melalui sumpah pemuda untuk menjaga masa depan bangsa dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Fenomena hari ini menunjukkan sebagian besar pemuda Indonesia masih belum melakukan peran strategisnya untuk kemajuan bangsa. Sebagai generasi muda, tentu kita harus menjadi agen of control, agen of sosial dan agen of change. Pemuda itu harus memiliki identitas yang jelas bukan karena usianya masih muda, namun juga harus memiliki pendidikan yang berkualitas. Sebab untuk mengisi tampuk kekuasaan dan penentu kebijakan harus di isi oleh pemuda yang memiliki kemampuan untuk mengelolanya.

Jika para pendahulu melalui organisasi Boedi Utomo melakukan gerakan politik etis, saat ini pemuda harus melakukan gerakan politik moralitas. Apa yang di maksud dengan politik moralitas? Gerakan politik moralitas adalah gerakan yang memperjuangkan kepentingan bersama bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya saja. Bahwa seharusnya pertaruhan politik yang di perjuangkan adalah atas dasar nasionalisme untuk menjaga kepentingan bersama dengan merawat bangsa.

Momentum Hari Kebangkitan Nasional ini menandakan bahwa kaum intelektual muda dituntut terjun ke dunia politik. Karena untuk mengambil keputusan dan menentukan kebijakan masih di tentukan oleh jalur politik. Pemuda sebagai agen of change harus memberikan perubahan yang berdampak untuk kepentingan rakyat banyak. Kursi-kursi kepemimpinan di setiap daerah harus di isi oleh kaum elit intelektual muda yang memiliki konsep kepemimpinan masa depan. Sehingga menjadi sangat penting bagi pemuda untuk melakukan gerakan politik moralitas sebagai langkah tepat untuk perbaikan bangsa. Sederhananya saja, gerakan politik moralitas dapat dilakukan dengan banyak hal mulai dari membangkitkan semangat gotong-royong pemuda. Opini Sumut, Ilham S

Penulis adalah Wakil Ketua OKK Pemuda Perindo Sumatera Utara

- Advertisement -

Berita Terkini