Seminar Internasional Keperempuanan: Pentingnya Politik Bagi Perempuan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Imam

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Korps HMI Wati (Kohati) HMI Komisariat Fakultas Syariah UIN Sumatera Utara menganggap betapa pentingnya politik bagi perempuan. Saat ini jumlah populasi perempuan di Indonesia telah melebihi jumlah populasi laki-laki yang ada di Indonesia.

Saat ini perempuan sudah harus turut andil dalam setiap kontestasi politik di Indonesia. Hal tersebut telah mengacu kepada Undang-Undang yang memberi kuota kepada perempuan untuk berkiprah di panggung politik.

Hal tersebut senada dengan sambutan Syahrial Arif Hutagalung Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Syariah saat membuka acara Seminar Internasional Peran Perempuan Dalam Panggung Politik yang diadakan oleh Kohati HMI Komisariat Syariah UIN SU di Gedung Utama Taman Budaya, Senin (13/3).

“Saat ini Indonesia memberi ruang kepada perempuan Indonesia untuk dapat mengambil perannya di panggung politik Negara ini. Artinya, hal tersebut haruslah dimanfaatkan dengan baik bagi perempuan, dan perempuan muda khususnya Kohati (Korps HMI Wati) harus jadi pelopor untuk hal ini,” sebutnya.

Tamra H Greig  Deputi Konsulat Amerika di Medan yang juga merupakan aktivis perempuan dunia menggambarkan kondisi peran perempuan dalam panggung politik di Amerika masih memprihatinkan. Padahal, Amerika merupakan tempat lahirnya gerakan perempuan atau yang akrab disebut feminisme.

“Angka perempuan yang aktif saat ini di panggung politik hanya 22% dari kuota legislatif. Itupun pertumbuhannya sangat lambat, setelah 20 tahun kemudian baru kuota nya bertambah yamg sebelumnya hanyalah 10 %,” ungkapnya saat menjadi pembicara Seminar Internasional Keperempuanan yang diselenggarakan Kohati HMI Komisariat Fakultas Syariah UIN SU.

Tamra juga mengaku kagum melihat perempuan Indonesia dalam kancah politik di Indonesia. Pasalnya, Indonesia pernah dipimpin oleh perempuan yang menjadi Presiden. Dan Amerika Serikat sendiri belum pernah dipimpin oleh Presiden Perempuan.

“Saya kagum sekaligus bangga dengan indonesia yang sudah pernah dipimpin oleh perempuan, Amerika Serikat sendiri tidak pernah, beberapa kali memang perempuan pernah mencalonkan diri menjadi Presiden, namun gagal. Dan sepertinya Amerika harus belajar dari Indonesia,” ujarnya.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini