Dr Aznan Lelo, Dokter tanpa Tarif di Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Seorang Dokter asal Medan tidak memasang tarif terhadap pasien atas jasa pengobatan yang diberikannya.

Dokter tersebut bernama Prof. Dr. Aznan Lelo, Ph.D, SpFK. Dia adalah Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU).

Aznan Lelo atau yang akrab disapa Buya, membuka praktik di rumahnya yang berlokasi di Jalan Puri, Kota Medan. Dia melayani pasien yang datang silih berganti dari hari Senin hingga Sabtu, meskipun dirinya tidak memasang papan nama. Sejak sore Pukul. 17.00 WIB hingga tengah malam rumahnya seringkali ramai didatangi pasien yang hendak berobat.

Ketika MUDANEWS.COM bertanya mengapa tidak memasang tarif, dirinya mengaku karena masalah kemanusiaan dan tolong menolong.

“Itu masalah keyakinan. Orang datang untuk berobat, kemudian saya persilakan dan saya bantu. Jadi, dokter tidak boleh memasang tarif, ini bukan bisinis,” kata ayah dari 3 anak itu.

Pria berusia 65 tahun yang sudah melayani pasien sejak 1987 ini juga tidak menjual obat keseluruhan. Dia hanya memberi resep kepada pasien yang datang kepadanya. Setelah itu, pasien bebas membeli obat di apotek manapun.

“Untuk obatnya terserah mereka (pasien) mau dibeli di apotek yang mana. Saya periksa kemudian memberi resep. Ada beberapa obat khusus saya racik untuk beberapa pasien yang menderita penyakit tertentu. Sisanya saya berikan resep obat generik. Nah, untuk papan nama juga demikian, saya tidak pasang itu. Kalau pasang itu kan ada jamnya, ketika pasien datang tapi ternyata kita nggak bisa kan pasien kecewa. Itu namanya dagang,” tutur dr Aznan.

Menurut pengakuannya, pasien yang datang tidak hanya masyarakat di seputaran Kota Medan. Sebab ada juga pasien dari luar Kota Medan bahkan dari Malaysia maupun Belanda juga pernah datang, dan dilayani juga oleh dr Aznan.

Dalam melayani pasien, dr Aznan tidak pilih-pilih. Siapa saja yang ingin berobat dipersilakan datang. Ketika pasien memberi uang, dokter dengan senang hati menerimanya, para pasien memberi uang dengan memasukkan kedalam amplop yang telah disediakan dimeja registrasi. Bahkan dirinya mengaku marah jika ada pasien yang bertanya tarif setelah berobat.

Salah seorang warga Jalan Perjuangan, Medan yang bernama Dana (32) mengaku sudah dua kali membawa anaknya berobat ke dr Aznan. Dia mengetahui sosok dr Aznan dari tetangganya.

“Saya sudah tiga kali berobat disini, saya mendapat informasi dari tetangga, ya lumayanlah tarifnya seikhlasnya, saya memberi uang dengan ikhlas, dan saya sembuh, mudah-mudahan pak dokter mendapat balasan pahala dari Allah,” ujar Dana. Berita Medan, Ahmad Maherdika Hsb

- Advertisement -

Berita Terkini