Penyerangan Mapolda Sumut, Keluarga Makamkan Jenazah Aiptu Martua Sigalingging

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Batubara – Jenazah Aiptu Martua Sigalingging dimakamkan di pemakaman keluarga, Desa Suka Rame, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Selasa (27/6/2017) siang. Prosesi pemakaman dipimpin Kapolres Batubara AKBP Dedi Indriyanto.

Hadir juga dalam pemakaman itu Ketua DPRD Batubara Slamet Arifin, Danramil Air Putih Kapt JR Sinaga, Kasat Sabhara AKP Reymond Hutagung, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain yang diwakili Kabag Umum Marlin Pasaribu.

Kapolres yang memimpin upacara pemakaman membacakan SKEP kenaikan pangkat setingkat dari Aiptu menjadi Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging. Kapolres mengatakan, almarhum adalah pahlawan yang gugur dalam bertugas demi bangsa negara.

Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain dalam pidatonya yang diwakili Kabag Umum Marlin Pasaribu mengaku sangat kehilangan salah satu putra terbaik daerah itu. Kepada keluarga diminta tetap tegar dan selalu berdoa agar Tuhan tetap membuka pintu berkat kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Sangat sedih ya. Apalagi anak almarhum ada 9 orang, 6 laki-laki dan 3 perempuan. Sulungnya masih kuliah dan si bungsu masih SD kelas 2 tahun ini. Tadi si sulung sempat histeris saat peti jenazah diturunkan ke tanah,” kata Marlin.

Warga Desa Suka Rame mengutuk aksi yang merenggut nyawa Martua Sigalingging. Semasa hidupnya, almarhum dikenal warga desa itu sebagai sosok polisi yang sangat bersahabat.

“Kami sudah mengantar jenazah ke peristirahatan terakhir sekira pukul 11.30 WIB. Almarhum dikebumikan di pekuburan keluarga. Dia sosok polisi yang sangat bersahabat. Kami mengutuk serangan teroris itu,” ujar Kades Suka Rame, Marolop Situmorang kepada wartawan.

Sebelum aksi penyerangan oleh teroris itu, almarhum masih terlihat pulang ke Desa Suka Rame. Dia masih sempat singgah di salah satu warung kopi di desa itu.

“Seminggu lalu dia datang. Kami masih ngopi sama. Dia mengambil hasil panen padi sawah, warisan orang tuanya. Biasa saja dia waktu itu, tidak ada tanda-tanda kalau dia akan pergi selamanya,” kenang Marolop atas pertemuan terakhirnya dengan almarhum.

Martua Sigalingging tewas dalam penyerangan pos jaga Mapoldasu oleh 2 terduga teroris, Syawaluddin Pakpahan dan Ardial Ramadhana (tewas ditembak) pada Minggu (25/6/2017) dini hari. Kedua pelaku menggunakan pisau menyerang Martua Sigalingging yang sedang tidur di kamar pos jaga.

Martua tewas luka tusuk. Dari hasil pengembangan, polisi kemudian menetapkan satu tersangka lainnya yakni Boboy (17), yang berperan memantau situasi sebelum penyerangan.

Total ada dua belas orang yang diamankan, termasuk istri Syawaludin, 5 di antaranya masih menjalani pemeriksaan mendalam oleh kepolisian. Berita Batubara, Erwin

- Advertisement -

Berita Terkini