Perang di Laut China Selatan, Bisa Hempaskan Ekonomi Global

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kondisi laut China Selatan saat ini semakin panas. Setelah Korea Utara menyatakan mendukung China di laut China Selatan, sekarang giliran Inggris yang akan mendukung AS di konflik laut China Selatan tersebut. Kondisi ini memperburuk perilaku pasar kedepan, pasar semakin kuatir ketegangan ini bukan hanya berdampak pada masalah politik semata, tapi bisa menghempaskan kondisi ekonomi global.

“Sentimen tersebut juga membuat pasar keuangan sementara mengabaikan kondisi membaiknya ekonomi China maupun AS. Dari dua negara besar tersebut sebenarnya belum memberikan indikasi kuat akan kemungkinan pemulihan ekonomi yang bisa merubah kondisi ekonomi sebelum masa Covid. Sejauh ini hanya memberikan gambaran akan kemungkinan pemulihan, tetapi belum memberikan kepastian pemulihan secara lebih mendetail,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (17/7/2020).

Pagi ini, jelas Gunawan, Indeks Harga Saham Gabungana atau IHSG dibuka turun di level 5.087,28. Dan sejauh ini masih minus meskipun dalam rentang penurunan yang terbatas. IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 5.030 hingga 5.100 pada perdagangan akhir pekan ini. Bahkan dengan kecenderungan berada di teritori negatif. Sementara itu, mata uang Rupiah diperdagangkan melemah di level 14.660 pada perdagangan hari ini.

“Sejumlah sentimen ekonomi untuk perdagangan hari ini sebenarnya cukup baik. Hanya saja, sentimen politik saat ini cukup buruk dan sangat potensial menekan kinerja pasar keuangan di zona merah selama perdagangan di akhir pekan ini,” kata Gunawan. Berita Medan, Fahmi

- Advertisement -

Berita Terkini