Lockdown Kota Tebing Tinggi, Irfan : Jika Pak Walikota Sayang Rakyat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tebing Tinggi – Covid-19 sudah menjadi momok yang menakutkan di kota Tebing Tinggi, Indonesia, dan juga Dunia kita tau virus ini dapat menyebar sangat cepat, bahkan di beberapa kota di dunia seperti new york kota yang tidak pernah tidur kini tidur disebabkan virus ini bukan itu saja banyak lagi seperti Mekah, Itali dan banyak lagi.

Irfan dalam pesan WhatsAppnya menuturkan sepertinya lock down adalah cara terbaik memutus mata rantai persebaran virus ini diberbagai wilayah telah menetap kan status lock down atau karantina wilayah. “Dan makan masyarakat ditanggulangi pemerintah mengingat tentang sisi kemanusiaan yang mesti harus diselamatkan,” ungkap Irfan.

Sebagai putra asli kota Tebingtinggi Irfan menegaskan, nyawa rakyat kota tebing tinggi lebih berharga dari apapun, status 5 Pasien Dalama Pengawasan (PDP) itu menjadi kesan yang mencekam bagi masyarakat itu semua karena arus pintu masuk ke kota Tebing Tinggi tetap dibuka, semua orang bebas masuk dan pergi melintasi kota ini, mau sampai kapan begini???.

“Kalau tak becus urus rakyat, silahkan mundur,” tegas Irfan.

Agenda lockdown erat hubungannya dengan persoalan makan rakyat. “Pemko harus menyediakan lebih kurang 34.000.000.000 untuk kebutuhan rakyat jika per kepala keluarga diberikan hanya sebesar 50 ribu per hari selama 14 hari dalam perspektif masyarakat yang jumlahnya kurang lebih 170.000 jiwa,” tutur Irfan.

Tebing Tinggi bisa saja menetapkan status karantina wilayah menutup semua akses masuk ke Kota Tebing Tinggi dan prihal makan rakyat dananya bisa digeser dari dana perjalanan dinas anggota dewan seperti yang diusulkan Imam Ansyori DPRD Fraksi Gerindra yang beritanya sudah tersebar

“Bisa juga dari dana perjalanan dinas eselon 1 dan 2 walikota dan wakil walikota dan juga 33 OPD yang ada di kota Tebing Tinggi beserta dana dana 5 kecamatan yang tidak terlalu penting itu semua bisa digeser jika pemko memang mau lock down dan serius memutus mata rantai virus ini sedangkan dana pemilu untuk pemilihan pemimpin aja bisa digeser , ini solusinya, jika memang sayang dengan rakyat,” tegas Irfan.

Maka dari itu, dia berharap pemko mampu ambil langkah kongkrit jika benar-benar peduli dengan rakyat.

“Seperti menggratiskan biaya pengguna PDAM, sekaligus mengindahkan maklumat presiden bahwa tidak ada satupun jenis pengutipan seperti leasing, bank dan koperasi mondar mandir untuk membebani rakyat dalam waktu 3 bulan, ini yang saya rasa ini saran baik bagi pemko sebagai langkah kongkrit bukan ajang ceremonyal.

”Jangan agenda kegiatan pemko sebagai ajang menjalankan protokoler semata setelah itu selesai begitu saja. Tapi agenda urus rakyat abai,” tegas Irfan geram. Berita Tebing Tinggi, Irfan

- Advertisement -

Berita Terkini