Pemecahan Masalah Melalui Pendektan Al-Quran

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Kasus tentang orang tua gemar menyebarkan hoaks di medsos dan whatsapp sudah sering tejadi, ini terjadi karena kebanyakan orang tua tidak memfilter berita yang mereka dapat sebelum mereka menyebarluaskannya di medsos. Sebagai contohnya adalah seorang nenek yang berusia 65 tahun yang menyebarkan hoaks bahwa mayonaise McDonalds itu haram, atau vaksin yang katanya terbuat dari sari pati darah anjing.

Hal ini menyebabkan banyak kontroversi di kalangan masyarakat, terutama orang tua yang berusia 65 tahun keatas yang percaya akan berita hoaks yang disebarkan oleh nenek tersebut.

Berita ini menjadi hangat di perbincangkan dan mengundang banyak public percaya akan hal tersebut tanpa memfilter berita itu dengan matang-matang. Perilaku Nenek Tara makin mengeraskan stereo tipe generasi usia sebagai golongan yang sangat rentan terhadap, hoaks.

Untuk konteks masyarakat Amerika Serikat, sejumlah akademisi New York University dan Pincenton University telah membuktikannya melalui kajian ilmiah. Belakangan diketahui bahwa sumbernya berasal dari perkataan seorang yang mengelola sebuah kelompok pengajian. Nenek Tara masuk dalam kelompok pengajian tersebut. Menurut Andrew dan kawan-kawan orang tua lebih terlambat mengenal dan menggunakan internet dan media sosial dibanding generasi yang lebih muda (milenial dan generasi Z). Literasi digital mereka rendah. Kedua, adalah persoalan biologis yang membuat kemampuan kognitif mereka menurun seiring bertambahnya usia, sehingga lebih rentan tertipu hoaks.

Kita sebagai umat islam dalam menyikapi hal tersebut harus mengikutsertakan Al-Quran dalam kehidupan yaitu dengan memperankan dan memfungsikan Al-Quran dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari, terutama dalam menyikapi berita yang beredar di medsos yang dapat menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Islam memerintahkan kepada ummatnya untuk tabayyun, yaitu memperjelas informasi atau berita yang diterimanya benar atau hanya berita bohong. Dan sebagai sesama muslim kita harus saling mengingatkan agar tidak bannyak korban hoaks lainnya.

Seperti yang dijelaskan dalam QS. At-Tahrim:6, yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Dari ayat diatas kita manusia harus memelihara diri yang mana kata diri mencakup perkataan dan perbuatan kita agar tidak terjerumus ke dalam api neraka dikarenakan menyebarkan berita hoaks yang menimbulkan berbagaimacam permasalahan lainnya. Sebagai anak kita harus memberikan pemahaman kepada orangtua agar tidak mudah percaya akan berita yang beredar, karena pada dasarnya semakin bertambahnya usia semakin menurun pula kemampuan kognitif dan kurangnya kemampuan literasi digital.
Oleh karenanya perlu hubungan erat antara orang tua dan anak dalam menyikapi berita yang beredar di kalangan masyarakat agar orang tua atau anak itu sendiri terhindar dari permaslahan penyebaran berita hoaks tersebut.

Penulis: Astrina

- Advertisement -

Berita Terkini