Laporan: Deva
MUDANews.com, Simalungun (Sumut) – Kondisi kaki gunung Sipiso-piso yang berada di Simalungun sangat memprihatinkan dengan aktivitas galian C yang diduga berlangsung menahun. Bebatuan dan hutan di kaki gunung dikeruki hingga menyebabkan lubang-lubang dalam dan gundulnya lahan hijau hingga kini, Selasa (21/3/2017)
Bahkan, Personel Subdit Tipiter Poldasu bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provsu, naik gunung untuk meninjau lokasi galian C di Lereng Gunung Sipiso-piso, Nagori Sinar Naga Mariah, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Senin (20/3).
Pemeriksaan ini, terkait maraknya Galian C ilegal tanpa izin dan menggunakan solar subsidi sebagai bahan bakar alat berat. Akan tetapi, informasi diduga bocor, para pengusaha galian tak satupun berada di lokasi. Begitu juga aktivitas di lokasi terlihat sunyi. Begitupun puluhan alat berat excavator tampak terparkir di lokasi galian dan ditinggal begitu saja tanpa operator.
Perwakilan BLH Provsu mengaku bernama Taufik menilai, jika beberapa lokasi Galian C Sipiso-piso cukup memperihatinkan. Selain diduga tidak sesuai dengan titik koordinat izin diperoleh, kedalaman galian juga di luar ambang batas. Disebutkannya, aksi itu merusak lingkungan dan dikhawatirkan akan terjadi longsor besar bahkan banjir.
“Kedalamannya ini sudah sangat merusak lingkungan. Kalau seperti ini, bisa-bisa longsor semua ke danau itu,” sebutnya sembari mengambil titik koordinat di lokasi-lokasi Galian C Sipiso-piso.
Sementara itu, Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumut didampingi Kapolsek Saribudolok AKP B Manurung mengatakan, pihaknya bersama BLH Provsu turun ke lokasi guna mengambil titik koordinat wilayah galian di lokasi Galian C Sipiso-piso. Dikatakan, pihak-pihak pengusaha galian, akan dipanggil untuk membuktikan izin galian yang dimiliki, apakah sesuai dengan titik koordinat lokasi, atau bahkan tidak mengantongi izin sama sekali.
Dalam kunjungan Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumut bersama BLH Provsu meninjau lokasi Galian C Sipiso-piso, turut hadir Camat Pamatang Silimahuta Pendi Raya Girsang, Pangulu Nagori Sinar Naga Mariah Janner Girsang serta personil Satuan Polsek Saribudolok di bawah komando Kapolsek AKP B Manurung. Setelah selesai mengambil titik koordinat, rombongan kemudian meninggalkan lokasi.
Informasi dihimpun ada lima perusahaan penambang di lokasi ini. Dan belum diketahui pasti soal izinnya. Bahkan diduga beromzet ratusan juta per bulan yang tidak diketahui apakah masuk ke Pendapatan Asli Daerah Simalungun.
