Pengakuan Predator Sodomi: Mulai Dari Tidak Pernah Jatuh Cinta Hingga Cara Mendekati Korban

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Indra

MUDANews.com, Tapanuli Selatan (Sumut) – Setiap insan di dunia ini pasti ingin merasakan yang namanya pacaran. Namun sayangnya, hal itu tak berlaku sama Samsul Anwar Harahap warga Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan yang tak lain merupakan predator seksual. Sebab meski dirinya sudah berusia 35 tahun, dirinya malah tak memikirkan hal tersebut.

Saat ditemui wartawan di Mapolresta Tapsel yang berada di Jalan SM Raja Kota Padangsidempuan, Samsul pun mengatakan, selama hidupnya ini dirinya sama sekali belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Hal tersebut lantaran dirinya sangat menikmati hubungan seksual dengan cara menyodomi anak-anak yang ada di sekitarnya.

“Belum pernah aku pacaran. Begitu juga dengan jatuh cinta bang,” ucapnya.

Lebih lanjut, pria kelahiran tahun 1982 ini mengatakan, aktivitas seksual dengan cara menyodomi korbannya memang awalnya dilakukannya dengan alasan balas dendam. Namun, akibat keseringan dirinya pun membuatnya seakan kebutuhan. Bayangkan saja, dalam 2 pekan dirinya harus menyalurkan hasratnya tersebut kepada korbannya.

“Dua minggu sekali bang aku harus kayak gitu. Sejak 3 tahun terakhir ini,” akunya.

Karenanya, guna dapat melepaskan hasratnya tersebut Samsul pun berusaha mendekatkan diri dengan anak-anak yang akan menjadi mangsanya. Hal itu ditunjukkannya dengan memberikan uang kepada para korbannya senilai Rp5000 hingga Rp10 ribu.

“Cara dekatinya bang, aku sering kasih orang itu uang. Mulai dari 5 ribu hingga 10 ribu,” tungkasnya.

Akibat sering dikasihnya uang, para korban pun akhirnya menurut saja ketika Samsul mengajak mereka jalan-jalan ke kebun ataupun ke tempat pemandian. Sesampainya di tempat tujuan tersebut, Samsul pun kemudian melancarkan aksinya dengan memploroti celana korbannya.

“Sesudah diploroti, aku suruh mereka telungkup. Siap itu, baru aku masukkan punyaku ke anus mereka,” ucapnya sembari mengatakan, saat memasukkan kelaminnya tersebut dirinya terlebih dahulu meludahi kemaluannya biar gampang memasukkannya.

Saat menyodomi tersebut, tak sedikit para korban merasa kesakitan dan seakan berontak. Namun, Samsul berusaha menenangkan korbannya dengan kembali memberikan uang kepada korbannya usai hasrat seksualnya tersebut telah terpenuhi.

“Ada juga yang berontak. Tapi kubujuk terus, siap itu baru kukasih uang,” pungkasnya.

Aksi Samsul tersebut pun akhirnya diketahui warga pada 27 Februari 2017 sore. Pasalnya, kala itu RAH yang sehabis pulang jalan-jalan bersama Samsul mengeluh kepada orang tuanya yang berinisial NH (40) bahwasanya anusnya sakit.

Setelah diintrogasi, bocah berusia 5 tahun ini pun mengakui kalau Samsul telah memasukkan kemaluannya ke duburnya. Mendengar pengakuannya tersebut, NH pun mendatangi rumah yang berada tepat di belakang kediamannya.

Kepada NH, Samsul pun mengakui perbuatannya. Namun, perbuatannya tersebut sudah terdengar oleh warga Desa Janji Manaon. Makanya, sang kepala desa pun akhirnya memanggil Samsul untuk menanyakan kabar tersebut.

Kepada kepala desa, Samsul pun mengakuinya. Alhasil, warga yang mendengar pengakuannya tersebut pun berbondong-bondong mengintrogasi anak-anaknya. Kala itulah, warga mengetahui kalau korban Samsul berjumlah 17 anak.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini