Terbit Dari Timur Institute Gelar Diskusi Angkat Tema Tantangan Pemilu Tahun 2024 di Era Digitalisasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Terbit Dari Timur Institute menggelar diskusi politik dengan tema “Tantangan Pemilu Tahun 2024 di Era Digitalisasi” Jumat (17/09/2021) melalui daring.

Direktur Terbit Dari Timur Institute Taufiq Hidayah Tanjung mengatakan diskusi ini dibuat bertujuan untuk mengingatkan akan tanggung jawab demokrasi warga Negara melalui Pemilu tahun 2024.

“Pemilu tidak hanya bicara tentang hak warga Negara tapi juga bicara tentang tanggung jawab warga Negara. Maka dari itu kita membuat diskusi ini sebagai bentuk tanggung jawab kita untuk mensukseskan Pemilu tahun 2024 karena Pemilu bukan hanya datang coblos pulang ada proses panjang yang harus sama-sama kita kawal mulai dari hulu sampai hilir karena pemimpin yang baik akan hadir melalui Pemilu yang sehat,” ujarnya.

Lebih lanjut Taufiq juga mengatakan di era digitalisasi saat ini tentu saja ada tantangan yang akan dihadapi dalam proses Pemilu tahun 2024.

“Kita tidak mau situasi politik nasional seperti tahun 2019 yang menjadikan masyarakat terbelah menjadi dua kelompok dan berita hoaks, issu sarah berterbangan setiap hari di dinding media sosial masyarakat, ini salah satu bentuk ancaman nyata jika tidak diantisipasi dengan baik oleh seluruh pihak yang terlibat baik penyelenggara, peserta maupun masyarakat,” tambahnya.

Terbit Dari Timur Institute
Flyer (dok istimewa)

Diskusi ini mengahadirkan beberapa pemateri diantaranya Feriyansyah yang merupakan penulis buku Kewargaan Digital, Erina Kartika Sari Rambe Anggota Bawaslu Deliserdang dan Amir Hamzah Nasution Direktur Development Economic Of Rural Institute Provinsi Kalimantan Barat yang dimoderatori oleh Fazli Rachman dosen FIS Unimed.

Dalam kesempatannya, Feriyansyah menjelaskan tentang peran penting partai politik untuk mengedukasi masyarakat sebagai komitmen kebangsaan.

“Partai politik sebagai peserta Pemilu nantinya memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan masyarakat khususnya dalam pemahaman fasilitas digital, karena sesunguhnya digitalisasi itu bukan soal konten tetapi Goos Of Learning. Pencerdasan warga negara digital sangat perlu dilakukan demi terwujudnya demokrasi yang bertujuan untuk transisi kekuasaan yang semakin berkualitas,” jelasnya.

Diskusi ini juga dihadiri oleh James Ambarita Komisioner KPU Labuhan Batu Utara dan Kaka Anthoni Anggota KPU Kabupaten Asmat, Papua dan seratusan peserta lainnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini