Pemuda Muhammadiyah Kota Medan, Menyesal Mendukung dan Memilih Edy Rahmayadi 

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Jauh sebelum pemilihan Gubernur Sumatera Utara tanggal 27 Juni 2018 itu dilaksanakan, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Medan salah satu OKP di Kota Medan yang berani secara terang-terangan mendukung serta memilih Edy Rahmayadi menjadi Gubsu tanpa dibayar sepeserpun.

Hal itu ditegas Rafid Febri Ismadi selaku Wakil Ketua PD PM Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga, di Medan, Rabu (18/12/2019).

Rafid menegaskan kami mendukung dan memilih Edy Rahmayadi karena kami mempercayai baik dari keyakinan, kemampuan serta ketegasannya beliau mampu membawa Sumatera Utara Bermartabat kedepannya.

“Tapi setelah beliau memimpin sumatera utara ini 1 tahun lebih keyakinan kami semakin luntur melihat Gubernur yang kami dukung dan kami pilih ini gagal membawa sumatera utara yang bermartabat dikarenakan edy rahmayadi tidak memiliki konsep yang kongkrit dalam pembangunan sumatera utara ini,” kesalnya.

Rafid, Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Medan sangat menyayangkan baik sikap, perbuatan, tindakan serta ucapan Edy ini sering menimbulkan kontroversi yang besar. contohnya seperti beliau mau memindahkan lapangan merdeka, memindahkan kantor walikota medan dan baru-baru ini beliau mengkritisi Pemkab Tapteng, yang mengatakan Bupati Tapteng tidak sayang sama masyarakat, Kok bisa jadi pemimpin?.

Dia menjadi heran dengan Gubernur Sumut ini yang bukan urusan dan bukan memiliki wewenang penuh terlalu mencampurin kebijakan pemko maupun pemkab tersebut. Jadi saya ingin bertanya dengan Beliau, beliau ini sekarang Gubernur Sumut, walikota medan atau bupati tapteng?. Kalau seperti ini terus sikap gubernur kita itu merendahkan dirinya sendiri menjadi Gubsu.

“Ingat pak Sumatera Utara itu luas dari perbatasan aceh sampai perbatasan Riau dan Sumbar. Jadi jangan mengecilkan diri anda sebagai Gubernur Sumatera Utara Ingat pak, jangan keras-keras tidak menentu bapak bawa dalam memimpin sumut ini. Karena rakyat Sumut juga karakternya keras. Harus ada langkah-langkah persuasif dan sentuhan dingin bapak dalam membesarkan Sumatera Utara ini,” ujar Rafid sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.

Rafid menyarankan kepada Mantan Pangkostrad Purnawirawan Letjen Edy Rahmayadi tolong diseriusin dalam pembangunan di Sumatera Utara ini.

“Jangan bapak kebanyakan marah-marah, kaya wacana dan miskin kinerja. Kalau tidak sanggup lebih baik bapak mundur dari Gubernur Sumut, karena menjadi Gubernur itu berat,” tandasnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini