Meneladani Karakteristik Santri di Era Milenial

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Oleh: N. Rita Kurniawati, S.Pd (Pengajar di Yayasan Al-Ittihad Cianjur)

Santri adalah siswa siswi yang mendalami ilmu agama di Pesantren. Mereka merupakan murid Kiai yang dididik dengan penuh kasih dan sayang untuk menjadi mukmin yang kuat dan berakhlakul karimah. Tak hanya itu, santri juga adalah sosok yang sangat mencintai Negerinya, sekaligus menghormati guru dan orang tuanya.

Belajar di Pesantren tidak hanya belajar ngaji tetapi juga belajar kehidupan. Dalam hal ini adalah Pendidikan Karakter di Pesantren, dimana santri diajarkan bagaimana menghadapi kehidupan di masyarakat.

Dinamika kehidupan santri di Pondok Pesantren membentuk katakter santri yang inspiratif. Karakter-karakter tersebut terbentuk atas kebiasaan dan pembiasaan mereka selama mondok. Karakter santri tersebut memiliki nilai instrinsik dan ekstrensik. Karakter-karakter tersebut diantaranya :

Pertama, santri memiliki karakteristik yang didasarkan pada pandangan bahwasanya segala kejadian itu berasal, berproses, dan kembali kepada kebenaran Allah SWT.

Semua aktifitas pendidikan dipandang sebagai ibadah kepada Allah SWT. Dalam praktiknya mengutamakan sikap dan perilaku yang kuat berorientasi pada kehidupan ukhrawi.

Dalam kehidupan sehari-hari karakter tersebut membuat santri lebih hati-hati membawa dirinya untuk tidak terjerumus pada perbuatan yang bathil. Spiritualitas yang tinggi membuat dirinya selalu merasa diawasi Sang Penciptanya, sehingga amal dan segala perilaku dalam kehidupannya semata-mata hanya karena dan akan kembali kepada Allah SWT.

Kedua, karakter sukarela dalam mengabdi. Hal ini tercermin dalam keihklasan dan ketaatan santri dalam belajar di Pesantren. Mereka secara sukarela dalam melakukan segala aktifitas pembelajaran dan pembiasaan lainnya, meskipun tanpa diawasi oleh seorang Kiai atau ustadz.

Totalitas ini dilakukan karena mereka meyakini bahwasanya terdapat berkah yang akan didapat setelah melakukan pengabdian secara sukarela, berkah itu merupakan kesuksesan dalam hidup bermasyarakat kelak.

Ketiga, santri identik dengan karakter kearifan. Yaitu bersifat sabar, rendah hati, patuh pada ketentuan hukum agama, mampu mencapai tujuan tanpa merugikan orang lain dan mendatangkan manfaat bagi kepentingan bersama.

Dalam setiap keputusan yang diambil mempertimbangkan lokalitas dimana dia hidup. “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”. Hal inilah yang membuat santri mudah diterima oleh semua kalangan.

Keempat, kesederhanaan dan kemandirian adalah karakter khas santri, tidak tinggi hati dan sombong walau berasal dari orang kaya atau keturunan raja sekalipun.

Dengan fasilitas Pesantren yang serba terbatas berperan dalam membentuk karakter kesederhanaan dan kemandirian santri. Sederhana dan mandiri bukan karena tidak mampu, tapi lebih menunjukkan pribadi yang peduli pada sesama, pribadi yang menyadari bahwa dunia adalah sementara.

Bukti dari karakter tersebut adalah ketika santri melalukan aktifitasa domestik mereka sendiri, seperti mencuci, memasak dan lain-lain. Kesederhanaan dilambangkan dengan kesamaan dalam berpakaian dan benda yang dimiliki tanpa bermewah-mewah.

Sesungguhnya karakter-karakter tersebut hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya karakter santri untuk memahami konsep dan peran seorang santri. Namun paling tidak, hal ini bisa jadi gambaran bahwa santri adalah pribadi yang memiliki karakter yang patut diteladani.

Dengan segala karakteristik yang dimilikinya menjadikannya sosok yang kuat serta berjiwa kepemimpinan yang militan.
Meneladani karakteristik santri di era milenial ini tentu memiliki dampak terhadap kemajuan bangsa dan negara.

Momen hari santri merupakan babak baru bagi para santri di seluruh Indonesia. Peran besar Pesantren akan semakin dikenang dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Momentum hari santri tentunya bukan sekedar romantisme sejarah, tetapi hadirnya hari santri dapat menjadi cambuk untuk menghidupkan kembali karakter santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan jiwa spiritual yang tinggi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan dimana dia berkembang dapat mewujudkan tatanan dalam kehidupan masyarakat yang jujur, tanggung jawab, mandiri, sederhana, gotong royong serta mengutamakan kepentingan umum.

Selamat hari santri 2023..
Teladan karaktermu adalah harapan untuk kemajuan bangsa dan negara. Bersama santri Indonesia berprestasi.

- Advertisement -

Berita Terkini