Islam Dalam Memandang Sistem Demokrasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang berasaskan kedaulatan rakyat, dalam demokrasi rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi, baik untuk memilih aturan apa yang akan diterapkan, siapa penguasa yang akan berkuasa atas mereka maupun memilih apa yang dianggap bermanfaat bagi mereka. Sementara dalam Islam, kedaulatan atau kekuasaan tertinggi bukan di tangan rakyat, tetapi di tangan syara’. Islam menetapkan bahwa syara’ atau syariat yang bersumber dari Allah swt. merupakan aturan yang harus dijalankan oleh penguasa yang dipilih oleh rakyat. Syara’lah satu-satunya yang menentukan apa yang harus diterapkan, menetapkan baik-buruk, halal haram, termasuk kriteria dan tata cara pemilihan penguasa.

Secara hakikatnya islam tidak menentang sistem demokrasi. Demokrasi dalam islam terlebih dahulu muncul jauh sebelum demokrasi dari yunani tercetus dan dikenal dengan istila syura’, lebih lanjut islam mengenal sistem penerimaan rakyat yang disebut baiat. Subtansi demokrasi sebenarnya sejalan dengan ajaran islam, masyarkat punya kedaulatan,memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan mengedepankan nilai-nilai musyawarah. Demokrasi tidak akan bertentangan dengan islam selama kedaulan itu tidak bertentangan dengan syariat islam, meskipun di satu sisi demokrasi ada yang di salahgunakan oleh sekelompok orang untuk mancapai sesuatu yang di inginkan berdasarkan kepentingan pribadi dan sekelompok orang saja, yang tidak mengedepankan azas kebenaran.

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang paling banyak digunakan negara-negara di dunia. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani dēmokratía(kekuasaan rakyat), yang dibentuk dari kata dêmos (rakyat) dan kratos (kekuasaan), merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di Yunani Kuno, khususnya Athena.Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles. Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.

Penulis : Rustam Budiman (Peserta Advance Training HMI Badko Riau-Kepri)

- Advertisement -

Berita Terkini