Siklus Pertanian Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Pertanian merupakan sebuah kata yang identik dengan petani. Petani ialah sebuah profesi yang sangat berperan penting terhadap kelangsungan kehidupan manusia, pertanian dan petani tidak bisa dipisahkan dikarenakan pertanian adalah sebuah ilmu yang banyak membahas tentang budidaya tanaman dari satu komoditi tanaman untuk di rawat dan mendapatkan hasil produksi dari tumbuhan yang ditanam tersebut, yang mampu memenuhi kehidupan manusia. Petani diambil dari kata tani yang merupakan kata dari sansekerta yang artinya tanah yang ditanami, petani di identikkan dengan sebuah profesi yang mana petani ini adalah pekerjaan manusia yang bergerak dalam hal kepentingan personalitinya dan kepentingan orang banyak untuk kehidupan. Kita sedikit mengulas tentang katastasi pertanian Indonesia, di Indonesia pertanian adalah adalah suatu sektor yang sangat perpengaruh terhadap peningkatan perekonomian nasional, banyak sub sektor pertanian yang telah berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hal pertanian kita akan disingkronkan dengan petani. Keadaan petani di Indonesia menurut sudut pandang saya yang mungkin masih dalam proses pembukaan kesadaran nalar, yang mana para petani di Indonesia masih sangat minim tentang ilmu pertanian dengan menggunakan teknologi yang disebut juga revolusi 4.0. Dengan itu para petani Indonesia masih banyak yang tak dapat berkompetisi di jenjang internasional. Dalam hal minimnya wawasan keilmuan di bidang pertanian, kita mengarahkan tentang peran pemerintah terhadap siklus pertanian dunia yang mana sub sektor pertanian di Indonesia masih belum mampu menyandingkan teknologi 4.0 atau menyandingkan teknologi di dalam bidang pertanian tersebut. Peran pemerintah sanagat penting untuk bagaimana pertanin Indonesia bisa berkontestasi di sektor pertanian internasional, pemerintah harusnya lebih peka terhadap nasib para petani bukan tujuan menyudutkan pemerintah tetapi seperti analisisnya masih banyak petani yang mendapat diskriminasi oleh oknum-oknum tertentu. Ini tak bisa dipandang sebelah mata dikarenakan sub sektor pertanian adalah kebutuhan inti dari masyarakat. Nasib petani sangatlah miris yang mana juga banyak sektor pertanian yang dikelola oleh para masyarkat diambil paksa oleh para kapital yang beringas dengan dalih pembukaan lapangan kerja. Keluhan petani masih sama dalam hal saat ini, yang mana para petani masih mengeluhkan keadaan tentang sebuah implementasi pemerintah yang seharusnya mengenai sasaran contohnya adalah dalam penyediaan pupuk, pestisida dan bahan bahan lainnya. Dalam hal ini para petani masih diberatkan dengan hal pengadaan material pertanian, yaitu kita ambil salah satu kebutuhan petani yaitu pupuk, yang mana pupuk adalah faktor inti untuk kelangsungan para petani, mereka masih mengeluhkan harga pupuk yang masih tak bisa disahajakan dengan produksi yang dihasilkan. Dalam sektor pertanian banyak jenis yang terkelompok di ruang lingkupnya, salah satunya adalah komoditi tanaman pangan. Sedikit kita jelaskan bahwasanya tanaman pangan ialah segala jenis tanaman yang di dalamnya terkandung karbohidrat dan protein sebagai mana ini adalah pusat energi manusia. Sub sektor pangan inilah yang paling penting, mengapa demikian nalar analoginya, bagaimana sepeda motor ingin bergerak kalau tidak ada energi yang membuatnya bergerak, di sini kita bisa melihat bahwasanya Indonesia tak mampu maju karena kekurangan energi dalam hal individu masyarakatnya. Kebutuhan protein inilah yang mampu membantu Indonesia bangkit dari keterpurukan, yang mana ketika masyarakat mendapatkan protein dan karbohidrat yang cukup masa yang akan datang Indonesia mampu menguasai pasar sektor pertanian dunia. Banyak orang intlektual yang malah memilih bekerja sama dengan kaum borjuis atau masuk dalam ruang gelap kapitalistik, bukannya bekerja sama atau mengimplementasikan ilmu yang didapatnya dalam bangku pencarian, mahasiswa pertanian sendiri yang mana kita tau kebanyakan tujuan mereka adalah perusahan-perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, tetapi mereka melupakan bahwasanya yang sangat penting itu ialah sektor pangan. Ada juga persoalan yang belum terpecahkan oleh pemerintah untuk saat ini, ialah infrastruktur yang belum merata dirasakan oleh petani, masih banyak petani yang memikul hasil pertaniannya dikarenakan belum terjamahnya jalur ke kebun mereka. Ini adalah satu faktornya bagaimana kita mampu menyampaikan sedikit informasi kepada pemerintah, ada salah satu desa di daerah Sumatera Utara yang mana para petani berjuang keras untuk memikul hasil pertaniannya dengan melewati jalan yang belum memadai, sangatlah miris melihatnya dikarenakan kehidupan atau perjuangan kehidupan para petani masih belum merasakan kemerdekaan negerinya sendiri. Asumsi liar bergejolak terkhususnya dari para petani yang mana ketika mereka ingin merasakan campur tangan pemerintah malah tak kesampaian, hal yang sangat konyol yang membuat saya tak bisa berkata apa-apa. Petani banyak sekali yang tertindas untuk hal yang mana banyak sekali problematika yang ada di negara ini, tercatat pada tahun 2020 ada 37 kasus konflik agraria, yang mana 17 mengalami tindakan intimidasi dan kekerasan; 38mengalami kriminalisasi atau pun diskriminasi atas hukum dan 4 orang tewas dalam sepanjang 2021(spi). Menurut riset masalah pertanian saat ini ialah pemilikan atas lahan yang dimiliki oleh petani rata-rata hanya 0,2 hektar untuk satu petani, kondisi tanah juga salah satu faktor permasalahan di Indonesia yang mana banyak kondisi tanah yang sudah rusak, dan yang paling sangat penting pemodalan dalam sektor pertanian yang mana ini harus sama-sama kita pikirkan, minimnya penguasaan teknologi di bidang pertanian. Disini kita melihat banyaknya problem yang ada di sektor pertanian yang mana kriminalisasi terhadap petani masih marak di rasakan, dalam persoalan ini saya menyimpulkan bahwasanya petani yang ingin merasakan kemerdekaan sesungguh demi melangsungkan kehidupannya malah mendapatkan tindakan yang tak bermoral dari oknum-oknum yang mengatasnamakan kepentingan masyarakat. Maka itu timbul pertanyaan yang mendalam dipikiran saya, Ada apa dengan negeriku? Mengapa para petani begitu tertindas di negerinya sendiri? Apakah mereka tak diperbolehkan menanami tanah mereka sendiri? Ini sangat membuat pikiran tak terkontrol. Banyak kasus penindasan petani, salah satunya ialah kasus Salim Kancil di Lumajang sepanjang 2015 yang mana Salim Kancil menerima tindakan kriminalisasi dari perusahan yang mengambil paksa tanahnya yang mengakibat kan hilangnya nyawa Salim Kancil. Catatan merah untuk pemerintah dari petani ialah pemerintah harus lebih peka terhadap persoalan agraris, menindak lanjuti problem petani dengan banyaknya perusahaan yang menimbulkan penindasan yang di terima oleh petani, memberikan asupan-asupan wawasan ilmu pertanian dengan mengunakan metode 4.0 agar petani lebih modern untuk membuka pola pikir yang masih bersifat tradisional agar menuju pertanian yang lebih maju dan mampu bersaing memasarkan hasil pertanian dikancah internasional. Indonesiaku tanah agraris, di tanah ibu pertiwi banyak menyimpan kehidupan bukan hal persoalan untuk kehidupan manusia dalam waktu panjang saja, tetapi bagai mana para petani sebagai aktor dalam drama ini mendapatkan hak-hak yang dapat mereka rasakan secara keseluruhan, bukan malah diskriminasi atau kriminalisasi yang mereka rasakan. Ini Indonesia tanah subur untuk negeri yang kaya.[] Penulis: M. Sofyan Harahap (Mahasiswa Fakultas Pertanian UISU)

- Advertisement -

Berita Terkini