Bintang Putra: Kami bukan Generasi yang Gagal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Perhelatan kompetisi sepakbola SEMI OPEN SAMPEAN CUP 1 telah berakhir. PORSAS Ae Kulim berhasil menjadi kampiun setelah mengalahkan perlawanan tim Bintang Putra Kampung Jawa dengan score tipis 1 – 0.

Kendati demikian menjadi Runner-up bukanlah prestasi yang buruk bagi tim Bintang Putra. Mengingat dari awal tim ini bukanlah tim unggulan di turnamen ini dan keringnya prestasi tim ini sejak satu dekade belakangan ini.

Berhasilnya tim Bintang Putra di turnamen ini tidak lepas dari kepiawaian sang juru taktik yaitu Suyanto dalam meramu tim walau dengan materi pemain yang sangat minim. Karna di turnamen ini Bintang Putra tidak bisa mengikutsertakan beberapa pemain utamanya seperti Dodi Sahputra, Bambang Irawan dan pemain senior seperti Adi Rahmat.

Kesuksesan juga tampak ketika juru taktik mendatangkan empat pemain pinjaman dari GARPHA FC dan APACHE FC. Terbukti pada pertandingan perdana hingga final mereka tidak begitu sulit beradaptasi dengan para pemain lokal dan memberikan kontribusi yang signifikan.

Bintang Putra juga patut bersyukur karena memiliki pemain muda yang potensial seperti Eko Purwanto, Fikar, Rizky, Dany dan Wanda Wanijar. Bagi tim Bintang Putra mereka merupakan kerangka tim. Sementara bagi para pemain senior seperti Ilham Sp, Bambang Supratmen, Mayan Lukman, Muzi Irawan dan D Ismail mereka hanyalah penopang tim. Kombinasi inilah yang menjadi senjata utama Bintang Putra di turnamen Sampean Cup 1.

Kesuksesan juga tak luput dari andil beberapa donatur yang menopang keuangan tim ini hingga neraca keuangan tim tetap stabil. TRIMO Group, CHANDRA Group dan IM PARFUM menjadi sponsor utama tim dan di dukung RAFA MINERAL WATER, AHASS JUMARI SERVIS, DJAWA PONSEL, GO-GTX SUMUTARA UTARA, para donatur dari Kampung Jawa dan sumbangsih masyarakat Dusun Jawa.

Peran masyarakat dan suporter yang menamakan dirinya ULTRAS BPFC juga begitu penting bagi tim ini. Karena bukan hanya sebagai pemain ke 12 suporter adalah nyawa bagi tim. Kehadirannya tidak hanya dibutuhkan ketika pertandingan sebagai pendongkrak semangat. Tetapi juga dibutuhkan di hal-hal yang bersifat non teknis, seperti menjadi relawan penggalangan dana kepada masyarakat.

Semua komponen di atas bersatu padu untuk tim Bintang Putra demi jayanya sebuah lambang di dada dan kebesaran nama Bintang Putra. Dan alhamdulillah prestasi itu pun kita dapatkan walau sebagai Runner-up. Tetapi setidaknya bisa menjadi pelipur lara di keringnya prestasi kampung kita khususnya di bidang olahraga yaitu sepakbola.
.
Tidak hanya sampai di Sampean Cup saja. Prestasi harus tetap menjadi prioritas utama di kejuaraan-kejuaraan selanjutnya agar nama besar selalu terjaga dan menjadi kebanggaan bahwasanya Kampung Jawa menjadi besar dan terkenal karena sepakbola dan Bintang Putra. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini