Cipayung Gerak Bersama Hapus Kekerasan Seksual, Sekum Kohati PB HMI Imayati Kalean : Kolaborasi adalah Kunci

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, JAKARTA – Kekerasan seksual adalah momok dalam kehidupan sosial-masyarakat. Kekerasan seksual menghambat perkembangan kehidupan, baik individu, masyarakat hingga negara. Hal tersebut dikarenakan kekerasan seksual berdampak langsung pada produktifitas dan progresifitas hidup seseorang yang mengalaminya. Trauma akibat kekerasan seksual tidak bisa sembuh hanya dengan hukuman bagi pelaku, tapi butuh penanganan berkelanjutan untuk memastikan korban pulih secara psikis dan fisik. Sayangnya, dengan semakin tinggi angka kekerasan seksual, serta semakin melebar ruang terjadinya kekerasan seksual, tidak sejalan dengan penanganannya. Payung hukum belum komprehensif, ditambah penanganan di lapangan yang tidak menunjukan keseriusan negara dalam menuntaskan kasus kekerasan seksual.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka dapat dikatakan Indonesia darurat kekerasan seksual. Sebagai bentuk sikap, Kohati PB HMI menggelar dialog awal dengan menggandeng organisasi Cipayung lainnya untuk mendiskusikan hal tersebut dan menyusun rencana strategis bersama.

Sekretaris Umum Kohati PB HMI, Imayati Kalean, dalam sambutannya menyampaikan bahwa agenda Dialog Awal tahun merupakan langkah strategis Kohati untuk menyikapi kondisi Indonesia yang darurat kekerasan seksual. Melalui Bidang Kajian dan Advokasi Kohati PB HMI, perlu disusun langkah lanjutnya agar hasil dialog dapat segera direalisasikan agar dapat berdampak pada pencegahan dan penghapusan kekerasan seksual.

“Setelah ini, kita perlu menyusun langkah strategis bersama. Kolaborasi adalah kunci untuk menyuskseskan agenda besar penghapusan dan pencegahan kekerasan seksual di Indonesia”, terang Imayati dalam sambutannya.

Hadir dalam agenda tersebut Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama, Ketua Umum Kohati PB HMI Umiroh Fauziah, Sekretaris PB KOPRI PMII Nopa Supensi, Rahmanita Sari DPP GMNI, Presidium II PP KMHDI, Ketua Bidang PP GMKI Malon Aruan, Direktur Eksekutif Bakornas LKBHMI Syamsumarlin, serta Dirut Nusantara Resource Iin Inawati yang memiliki kepedulian untuk menggerakan pemuda dalam menyikapi kondisi darurat ini.

Dialog awal tahun ini menjadi harapan agar penanggulangan kekerasan seksual semakin baik dan komprehensif di tahun 2022. Baik secara kebijakan dan juga implementasinya. Selain itu juga, kolaborasi dalam menyikapi persoalan ini semakin besar dan kuat sehingga dapat menciptakan ruang aman tanpa kekerasan seksual. (Zaki)

- Advertisement -

Berita Terkini