Kecam Bom Makassar, AM Hendropriyono: Teror Tidak Ada Tempat di Negara Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – AM Hendropriyono mengecam keras aksi bom bunuh diri di Makassar Minggu pagi (28/03/2021) yang menewaskan pembom bunuh diri dan 14 orang lainnya terluka. Guru Besar Intelijen dan pendiri Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu menyebutkan tentang aksi yang tidak beradab.

“Atas nama para senior dan sesepuh yang berwawasan kebangsaan, dengan ini saya menyatakan simpati dan keprihatinan yang mendalam, kepada para korban dan keluarga korban, atas terjadinya bom bunuh diri pagi ini di depan Gereja Kathedral di Jalan Kartini, Makassar,” kata AM Hendropriyono dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (28/3/2021).

Lebih lanjut Hendropriyono menyatakan bahwa di tengah pandemi yang mencekam seluruh umat manusia di dunia, di tengah pangaruhnya terhadap ekonomi kita yang sangat berat, ternyata masih ada orang yang masih bermimpi mencapai sesuatu melalui tindakan teror yang biadab.

“Orang yang demikian yang masih hidup di antara kita tidak mau sadar, bahwa moral apapun yang mungkin ia rasa harus dijunjungnya, bertentangan dengan etika kemanusiaan yang beradab,” papar Hendropriyono.

Menurut Guru Besar STIN tersebut, pemboman bunuh diri telah melanggar dua jenis etika sekaligus, yaitu etika sosial kerena mengorbankan orang-orang yang tak bersalah dan etika individu karena membunuh dirinya sendiri.

Bagi pelanggar berat etika yang demikian, tidak ada tempat di negara dan bangsa Indonesia, yang sedang mengejar ketinggalan kita dari negara-negara lain yang sudah sadar dari mimpi, dengan mencapai kenyataan hidup sejahtera.

Lebih lanjut AM Hendropriyono juga mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar bangkit dari mimpi dan mengejar ketertinggalan dan menanggalkan pemikiran yang melanggar etika sosial dan individu yang menjadi penyakit sosial.

“Selamat berjuang kaum muda harapan bangsa Indonesia, untuk lebih cepat dan tepat dalam berbenah diri. Bersihkan penyakit kanker sosial yang ganas tersebut, agar Republik Indonesia dapat segera bangkit dari tidurnya yang sudah terlalu lama,” pungkas AM Hendropriyono.

(nnk)

- Advertisement -

Berita Terkini