Pemprop Sumut, Berharap Pijar Listrik Dari Gas Uap HANLIM Power & Co

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Alfiannur Syafitri

Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei (Sei Mangkei Special Economic Zone) atau KEK Sei Mangkei, merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditetapkan lewat Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada tanggal 27 Februari 2012. Diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Januari 2015, dan telah sap menerima investasi sebesar Rp.10,5 triliun termasuk dari pabrik Oleo-chemical dari Unilever Indonesia.

Daerah yang difokuskan bagi kegiatan pengembangan Industri Pengolahan Kelapa sawit dan Karet ini, terhubung dengan Pelabuhan Kuala Tanjung lewat jalur kereta api sepanjang 30 kilometer. Dibagi atas tiga zona, yaitu zona industri, zona logistik dan zona pengolahan ekspor. Lokasi KEK, berbatasan dengan desa Keramat Kubah di sebelah utara; PTPN IV Kebun Mayan di sebelah selatan; PTPN IV Kebun Gunung Bayu di sebelah timur; dan Sungai Bah Bolon di sebelah barat. Tujuan pembangunan KEK, sebagai bagian dari strategi untuk menjadikan Sumatra Utara terhubung langsung dengan dunia internasional. Dan sebagai pengelola, dipercaya PT. Kawasan Industri Nusantara (KINRA), yang merupakan anak perusahaan PTPN III.

Awalnya untuk pasokan listik tidak menjadi masalah, hingga pada pertengahan November 2019. Secara mengejutkan  pihak Unilever lewat Head of Corporate Maria Dewantini Dwianto mengatakan keraguan manajeman Unilever dalam menambah investasi  guna pengembangan tahap II.   Alasannya, harga gas mahal dan mencapai  US$12,75/mmbtu menimbulkan masalah operasional bagi industri mereka.

Namun keraguan tadi terjawab ketika kerja sama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) antara PTPN III dan Pertaminan Power Indonesia, dengan kapasitas 2,4 MW yang beroperasi sejak Januari 2020,  telah menghasilkan listrik sebesar 6.923.140 kWh.  Apalagi sebelumnya PT Hanlim Power& Co, yang diaku sebagai sebuah manajemen besar di Korea Selatan siap mendukung Pempropsu mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap  (PLTGU) dengan kapasitas Kapasitas 4.800 Megawatt. Itu artinya dengan dukungan Listrik Tenaga Surya dari PTPN III dan Pertamina Power,  ditambah bantuan Listrik Tenaga Gas dan Uap dari PT Hanlim Power & Co ini, tidak akan ada masalah bagi pemasokan listrik KEK Sei Mangke. Lantas siapa dan bagaimana hingga Hanlim Power Energi & Co ini dapat hadir di Sumatera Utara, berikut informasi yang dapat disampaikan kepada publik Sumatera Utara.

Pada 13 Mei 2019 President APW Internasional Group Hazairin Pohan membawa investor dari Korea Selatan Hanlim Power Co dibawah Paul Han R Lee, bertemu Wagubsu Rajekshah. Terkait rencana perusahaan itu membangun pembangkit listrik tenaga gas.  16 Juli 2019, PT Hanlim Power Indonesia diaktekan di Jakarta Selatan dan tercatat pada AHU Kemenkumham 26 Juli 2019, dan dilakukan perubahan akte perusahaan pada  tahun 2020.

Pada 2 Agustus 2019 rombongan Hanlim Power Co kembali ke Sumatera Utara untuk bertemu Gubernur Edy Rahmayadi, menindaklanjuti pertemuan pertama tadi. Gubernur menyetujui rencana pembangunan PLTU dan ditandatangani nota kesepahaman. Kemudian pada 19 November 2019 Gubernur Edy menerima hasil Pra Studi Kelayakan PLTU dari Paul Han R Lee. Lantas pada 26 Agustus 2020, dilakukanlah penandatanganan nota kesepakatan antara Gubsu Edy Rahmayadi dengan Chairman PT Hanlim Power Coorporation Paul Han R Lee, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jl. Jendral Sudirman No 41 Medan. “Paling lama bulan Januari 2021 proyek pembangunan PLTU tersebut harus sudah dimulai. Provinsi akan menyelesaikan regulasi perijinan dan pertanahan. Jika tidak ada kendala, paling lama Januari 2021 sudah berjalan pembangunan ini,” tegas Gubsu Edy Rahmayadi kepada awak media di gubernuran.

Saat ini kita memasuki detik-detik pergantian tahun, dan Januari 2021 sudah diambang mata. Bukan hanya para pihak terkait  di KEK Sei Mangkei saja yang berharap, tapi seluruh masyarakat Sumatera Utara juga berharap. PT Hanlim Power Co dapat segera bergerak, dan tidak akan lagi terdengar suara-suara krisis listrik dari KEK Sei Mangke. MUDANEWS.COM

- Advertisement -

Berita Terkini