Gus Yaqut : Banser Siap Gandeng TNI/Polri Tumpas Kejahatan di Sigi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Rembang – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas menyatakan kutukan keras atas pembunuhan satu keluarga (empat orang) di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

“Biadab, keji. Saya mengutuk keras. Aparat harus usut tuntas kasus pembunuhan satu keluarga, pembakaran rumah tersebut. Tangkap pelakunya,” kata Gus Yaqut, panggilan akrabnya saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Banser secara virtual, di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (29/11/2020).

“Kepada kelompok yang mengatasnamakan Islam untuk membunuh saudara kita, saya minta hentikan perilaku kalian atau akan berhadapan dengan kader Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna),” sambungnya dengan tegas

Gus Yaqut menyatakan, Ansor dan Banser tidak akan pernah mundur dan surut sedikit pun melawan kelompok-kelompok teroris seperti di Sigi. Sebab pihaknya meyakini bahwa bangsa Indonesia ini berdiri tegak karena atas kontribusi berbagai suku, agama, kelompok dan lain sebagainya. “Atas dasar itu, upaya pemaksaan suatu kelompok atas kelompok tertentu sangat tidak bisa dinenarkan. Tidak boleh ada kesewenang-wenangan,” katanya.

Dia menyatakan, kader Banser yang jumlahnya mencapai 7 juta orang siap bersama aparat TNI dan Polri menumpas gerakan-gerakan teroris tersebut. Aksi para teroris itu harus dihentikan karena sangat bertentangan dengan semangat persatuan sebagaimana yang dipegang teguh para pendiri bangsa Indonesia.

Dalam laporan yang diterima, pembunuhan itu dilakukan secara tidak manusiawi, sejumlah korban dibunuh secara kejam serta adanya pembakaran terhadap beberapa rumah oleh orang yang tidak dikenal.

Seperti diketahui dalam keterangan yang diterima oleh sejumlah saksi ketika dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian, kesimpulan sementara adalah sejumlah pelaku merupakan bagian dari kelompok teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Gus Yaqut menduga tindakan tersebut merupakan aksi yang dilakukan oleh teroris secara sporadis di wilayah Sulteng seperti di Sigi dan Poso. Kepolisian menurutnya, harus segera melakukan penangkapan kepada para pelaku teroris, yang menyebabkan masyarakat menjadi semakin resah dan menjadi terancam.

Lebih lanjut, ia tegaskan untuk menyikat habis para teroris yang membawa nama Islam dalam setiap aksi, sementara Islam melarang perbuatan seperti itu. “Sapu bersih teroris yang mengatasnamakan agama untuk melegalkan tujuan mereka. Justru agama melarang kita melakukan tindakan bejat, biadab, dan keji seperti itu,” tuturnya.

Atas kejadian ini, Gus Yaqut meminta agar negara hadir untuk dapat menenangkan kondisi psikologis yang dialami oleh masyarakat. Salah satunya dengan menuntaskan kasus ini sebaik mungkin.

“Negara harus hadir untuk memulihkan rasa aman di masyarakat. Untuk itu polisi harus kerja keras mengusut tuntas kasus ini. Saya imbau masyarakat tetap tenang, jangan terpancing dengan berita apa pun yang beredar, baik di medsos maupun grup-grup WA (Whatsapp),” kata Gus Yaqut.

Menurut Gus Yaqut, Indonesia bisa berdiri tegak hingga saat ini karena bukan hanya perjuangan oleh orang Islam. Persatuan itu bisa terjalin kuat karena ada peran serta bersama umat agama lain seperti Kristen, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu dan lain sebagainya. Untuk itu sangatlah tidak tepat jika ada upaya memonopoli bangsa ini oleh satu kelompok agama saja. “Perbedaan yang ada nyatanya berbuah persatuan. Untuk itu kita harus bisa meletakkan Indonesia yang berdiri di atas keragamaan,” tutur Gus Yaqut.

Apel Kebangsaan Banser secara virtual Minggu (29/11/2020) pagi diikuti perwakilan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari seluruh pimpinan cabang (PC) se-Pulau Jawa. Selain itu, apel juga diikuti seluruh pengurus wilayah (PW) se-Pulau Jawa dan 4 PC luar negeri, yakni Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, dan Mesir.

Kronologis
Sebelumnya dalam informasi yang disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan bahwa kasus terungkap, saat pihak kepolisian dari Polsek Palolo mendapatkan laporan dari masyarakat pada pukul 10.30 WITA.

Dalam laporan yang diterima, diketahui bahwa telah terjadi pembunuhan dan pembakaran sejumlah rumah. Laporan tersebut diterima dan pihak kepolisian yang dipimpin oleh Kapolsek Paolo mendatangi TKP. Ketika sampai di lokasi kejadian, ditemukan empat mayat dan tujuh rumah warga dalam kondisi terbakar. Selanjutnya Polres Sigi melakukan olah tempat kejadian perkara dari pukul 18.00 hingga 23.00 WITA.

Menurut penuturan lima orang saksi di lapangan, pelaku diduga berjumlah sekira 10 orang, termasuk di dalamnya tiga orang membawa senjata api (Senpi), terdiri dari dua Senpi genggam, dan satu Senpi laras panjang.

Kemudian dari keterangan para saksi, ketika diperlihatkan daftar pencarian orang (DPO) teroris MIT, mereka menduga adanya tiga orang yang terdeteksi sebagai anggota kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora tersebut.(Red)

Sumber  : dakwahnu.id

- Advertisement -

Berita Terkini