Minta Bukti Dugaan Asusila, Mahasiswa Berau Gelar Aksi ke Mess Berau Samarinda

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Samarinda – Aliansi Mahasiswa Berau gelar aksi di Kantor Perwakilan Mess Berau, di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kota Samarinda, Jumat (28/2/2020) sore.

Aliansi itu terdiri dari Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) Samarinda. Aksi itu pun disambut oleh pihak kantor Mess Berau dengan pertemuan audiensi dalam ruangan.

Mereka menuntut untuk meminta bukti kepada Kepala Penghubung/mess Berau di Samarinda yang telah mengeluarkan mahasiswa yang berinisial MB dari asrama putra 1 berau.

Pasalnya, pihak penghubung/mess berau dinilai telah mengeluarkan dengan alasan yang belum cukup jelas dan belum bisa dibuktikan dugaannya, bahwa MB telah menyimpan perempuan di Asrama Putra Berau.

“Dengan beredarnya surat yang dikeluarkan oleh kepala perwakilan mengenai perihal tidak tinggal di Asrama dengan alasan yang tidak jelas, tidak dicantumkan. Artinya secara ucapan mereka itu, kami meminta bukti,” ungkap Rizal saat audiensi di Kantor Mess Berau.

“Ada keterkaitan history whatsapp yang menyampaikan menyimpan perempuan di Asrama. Artinya kalau menyimpan perempuan harus ada bukti,” tambahnya.

Disebutkan, dugaan itu seharusnya dibuktikan tetapi hingga saat ini, katanya, belum bisa dibuktikan.

Dijelaskan, secara analisa mahasiswa yang terlibat dalam aliansi tersebut tidak ada bukti dan tidak ada alasan yang jelas terkait dugaan pelanggaran untuk mengeluarkan MB.

“Kalau tidak terbukti, kami kembali kepada yang bersangkutan karena ini menyangkut nama baik. Nanti kami berikan, apakah ini akan lanjut ke proses hukum karena ini bisa dikenakan UU karena ada surat MB tadi,” tambahnya.

Selain MB, katanya, ada salah satu lagi yang dikeluarkan dari Asrama, tapi menurut Rizal tidak tepat kalau kemudian alasannya dia dikeluarkan karena alasan kuliah 8 tahun. Disebutkan, secara Ad/Art, katanya masih memiliki hak untuk menikmati fasilitas Asrama.

“Yang dikeluarkan ada dua (orang), tapi kalau alasannya dikeluarkan karena kuliah 8 tahun, secara Ad/Art mereka masih berhak menikmati fasilitas asrama selama dia mahasiswa, kecuali posisi dia DO,” lanjutnya.

Selain itu mereka juga menuntut agar ada transparansi soal anggaran terhadap setiap asrama mahasiswa berau yang di Samarinda.

Sementara pada hari yang sama, Kepala Perwakilan mess Berau, Arie Ramaliansyah saat dikonfirmasi melalui via telepon, ia menyebutkan bahwa dugaan MB bawa perempuan ke asrama diperkuat dengan bukti adanya tisu magic.

“Apakah kalau kita bernafas bisa melihat nafas kita, gak mungkin kan?. Tapi dengan adanya tisu magic, apakah itu bukan sebagian dari bukti dan beberapa penghuni asrama pun tahu itu,” kata Arie Ramaliansyah.

Disebutkan, beberapa hari lalu MB diajak untuk bersumpah di bawa Al-Quran namun dia langsung memotong. Hal itu memperkuat dugaan pihak Perwakilan Mess Berau.

“Jadi waktu jumat kemarin saya sempat ajak dia, berani gak disumpah di bawa Al-Quran. Begitu pas disumpah MB ini langsung memotong. Artinya kan ada sesuatu yang disimpan,” ujarnya

“Asrama lain pun tau itu. Asrama putra yang di Sempaja dan Merdeka juga tau,” lanjutnya

Katanya, sebelumnya, Badan Narkoba Nasional (BNN) telah menangkap basah inisial AHD di Asrama Berau. AHD adalah salah satu orang yang dikeluarkan dari Asrama. Katanya, saat AHD ditangkap ia mengakui bahwa MB telah bawa perempuan ke asrama.

“Kalau saya yang menunjukan, yang ditangkap oleh BNN mengakui AHD bahwa MB membawa perempuan. Jadi yang mana lagi yang harus didustakan. Apakah harus difoto dalam kamar yah tidak mungkin,” ujarnya.

“Saat ditangkap tangan didalam dompetnya (AHD) ada sabu saat ditangkap BNN di Asrama,” pungkasnya. Berita Samarinda, red

- Advertisement -

Berita Terkini