MUDANEWS.COM, Samarinda – Pancasila adalah rumusan untuk mewujudkan nilai agama dalam konteks berbangsa dan bernegara. Esensi Pancasila sangat religius dan agamis. Karenanya, tidak ada alasan untuk mengatakan Pancasila tidak sejalan dengan agama.
Hal ini dikatakan Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan sambutan pada Rakernas Majelis Pandita Buddha Maetriya Indonesia (Mapanbumi) di Maha Vihara Sejahtera Maetriya, Samarinda, Jumat (2/6/2017).
Menurut pandangan Menag, Pancasila menjamin setiap warga bangsa untuk melaksanakan perintah agama dengan tetap mengedepankan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Kita dapat menjalin pergaulan dengan prinsip saling menghormati nilai-nilai kemanusiaan yang tumbuh subur dalam taman sarinya pergaulan, saling menghormati perbedaan dan keberagaman dalam masyarakat yang majemuk,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Menag juga mengajak umat Buddha untuk terus memperkuat pemahaman terhadap Pancasila sebagai falsafah bangsa, pandangan hidup, ideologi bangsa. Pemahaman itu kemudian diwujudkan dalam semangat membangun rasa kebangsaan dengan sikap saling menghargai, mengedepankan dan mengembangkan nilai cinta kasih kepada masyarakat yang beragam.
Selain itu, Menag juga berpesan kepada seluruh pemuka agama, agar dapat terus istiqamah dalam jalan membina kerukunan umat beragama.
“Semua perbedaan akan dapat diselesaikan dengan baik, sebab kita semua disatukan dengan semangat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai agama,” tegasnya. (Amid)
