Polisi yang Tak Tegas Tangani Persekusi Akan Dimutasi. Ini Kata Kapolri..

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta agar jajarannya bertindak tegas menangani kasus persekusi. Tito pun mengancam akan mengganti atau memutasi jajarannya jika tidak bertindak tegas, seperti yang terjadi di Solok, Sumatera Barat.

Terkait kasus persekusi di Solok, Tito mengatakan telah beberapa kali menegur Kapolda Sumatera Barat agar melindungi warga dari tindakan pemburuan sewenang-wenang disertai intimidasi.

“Bahkan sudah saya sampaikan, kalau nanti penilaian saya Kapolres di Solok saya anggap lemah, takut, ya saya ganti. Ganti dengan yang berani dan tegas,” kata Tito usai di rumah dinas Ketua MPR Zulkfili Hasan, Jakarta, Jumat (2/6).

Sebaliknya, Tito mengapresiasi langkah yang dilakukan Polda Metro Jaya dan Kapolres Jakarta Timur karena bertindak cepat melakukan langkah hukum atas tindakan persekusi terhadap seorang anak di kasasan Cipinang Muara.

Untuk itu, Tito menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan seluruh jajaran agar tidak takut memproses hukum pelaku persekusi yang terbukti melakukan pelanggaran.

Kepolisian, kata Tito, juga telah memperketat pengawasan melalui tim siber yang berpatroli di dunia maya. Dia pun telah memerintahkan jajarannya untuk membuka saluran laporan bagi warga yang merasa diancam, apalagi dengan kekerasan fisik.

“Sekali lagi, bagi polisi yang tidak berani, polisi yang tidak memberikan perlindungan, kami kasih tindakan dengan tegas, saya tidak akan segan-segan untuk mencari dan mengganti orang yang lebih tegas. Saya pikir itu langkah-langkah kami,” kata dia.

Sebelumnya, salah satu kasus persekusi dialami Dokter Fiera yang bertugas di RSUD Kota Solok, Sumatera Barat. Dia mendapatkan intimidasi gara-gara statusnya di Facebook terkait persoalan hukum pentolan FPI Rizieq Shihab atas kasus pornografi.

Kasus persekusi lainnya direkam dalam sebuah video tentang kejadian yang dialami seorang anak berinisial PMA tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, anak itu dituding warga telah melakukan penghinaan terhadap ulama dan ormas keagamaan.

PMA dikerumuni warga yang diduga merupakan pendukung ormas Front Pembela Islam di Cipinang Muara, Jakarta Timur. Dari video tersebut, bocah ini dipukul berkali-kali dan diminta untuk tidak mengulangi perbuatannya yang dianggap menghina pentolan FPI Rizieq Shihab. (ka)

- Advertisement -

Berita Terkini