Kepsek Bawa Pistol saat Diskusi, Ini Motifnya

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Garut – Kepsek SMKN 1 Garut Dadang Johar sudah didengar keterangannya oleh polisi sebagai saksi berkaitan membawa sepucuk pistol jenis baretta. Apa motif Dadang membawa pistol?

Dadang datang ke Mako Polres Garut, Jalan Sudirman, Senin (8/6) malam kemarin. Ia kemudian mengklarifikasi persoalan kepemilikan pistol tersebut kepada penyidik Satreskrim Polres Garut.

Kepada penyidik, Dadang menjelaskan kronologi saat mengantongi pistol selagi diskusi dengan pihak Kadin. Ia mengungkap alasannya.

“Saksi menjelaskan bahwa pada saat itu merasa diancam dan diintimidasi oleh massa yang berjumlah kurang lebih 100 orang,” kata Kasubbag Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/6/2020).

Karena merasa terancam dan diintimidasi saat diskusi dengan sejumlah orang, menurut Muslih, Dadang kemudian kembali ke mobilnya dan mengambil pistol. “Setelah itu, saksi masuk ke dalam mobil dan senjata tersebut disimpan di dalam saku celana sebelah kanan saksi,” kata Muslih.

“Saksi (Dadang) menjelaskan bahwa senjata dan amunisinya yang dibawa tersebut setiap hari berada di mobil saksi,” kata Muslih menambahkan.

Insiden tersebut terjadi buntut dari penggunaan bangunan eks Toserba Patroit, yang terletak di kawasan Simpang Lima, Garut, yang kini diperebutkan SMKN 1 Garut dan organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Garut. Kejadiannya berlangsung Jumat (5/6).

Menanggapi hal tersebut, pengurus Kadin Garut Galih Qurbany membantah adanya ancaman dan intimidasi yang dilakukan pihaknya yang saat itu berdebat dengan Dadang. Galih menegaskan tidak ada intimidasi yang dilakukan anggotanya saat kejadian berlangsung.

“Justru yang aneh pak Dadang sebagai kepala sekolah membawa senjata api. Yang anarkis itu sebenarnya siapa? Kenapa dia membawa senjata api yang bisa memicu keributan dan anarkis?” kata Galih.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini