Laporan: Yogoy
MUDAnews, Medan (Sumut) – Sejumlah jurnalis menjadi korban dalam perkelahian dengan Satpol PP yang bertugas di Gedung Pemprovsu. Seorang jurnalis harus mengalami luka karena dipukul oknumSatuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang disebut-sebut bernama Awaluddin.
Jurnalis yang menjadi korban pemukulan itu adalah Benny Pasaribu. Dia juga mengalami luka dalam di bagian mata. Karenanya terdapat ruam merah di matanya.
Keributan berawal saat seorang jurnalis Edison Tamba, hendak keluar dari pelataran kantor Gubsu. Dia baru bertemu dengan narasumbernya disana.
Namun permintaan untuk membukakan pagar ditolak langsung oleh oknum Satpol PP tersebut. Bahkan, Edison mendapatkan kata-kata kasar.
“Aku udah minta bagus-bagus supaya dia mau membuka pagar, tapi malah aku di ‘kau-kaukannya’. Kalau memang tidak diizinkan, ya tidak apa-apa, kita bisa keluar dari pintu lain, tapi jangan ngomong kasar,” sebut Edoy saat ditemui di kantin tempat dimana para jurnalis biasanya mangkal.
Namun, saat Edison mansehati oknum tersebut, dia malah dibentak dan diajak berduel.
Melihat rekannya diperlakukan kasar, sejumlah jurnalis yang ada di sana langsung masuk kedalam dengan melompati pagar. Perkelahian itu pun dilerai.
Bukan malah terpisah, oknum Bansatpol PP itu malah menantang jurnalis lainnya. Dia pun langsung melayangkan pukulan ke arah jurnalis.
Atas pemukulan tersebut, sejumlah wartawan unit Pemprov Sumut pun mencoba mengelak dan mengehentikan perkelahian. Namun oknum Satpol PP terus mengejar dan ingin memukul.
“Saya sudah berhenti dan melerai, tetapi malah saya dikejar Satpol PP. Ya saya membela diri. Tetapi mereka (Satpol PP) yang mengajak berkelahi,” timpal Benny.
Melihat kondisi semakin memanas, puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pepmrpovsu beserta jurnalis lainnya yang berada tidak jauh dari lokasi langsung melerai. Bahkan seorang warga sempat yang berusaha menghentikan perkelahian juga terkena pukulan oknum Satpol PP.
Begitu juga oknum Satpol PP yang terlibat perkelahian langsung dibawa masuk atasannya yang mengaku menyayangkan tindakan kasar bawahannya itu.
Atas kejadian tersebut, awak media berencana melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Bahkan mereka menduga ada indikasi dugaan penggunaan narkoba dijajaran personel Bansatpol PP yang digaji oleh negara itu.
“Kita keberatan tidak adanya profesionalisme petugas satpol PP. Sebab bukan kami saja yang ditantang berkelahi, tetapi wartawan senior juga dikasarinya,” pungkas Benny.[jo]
