PB MBN Langkat, Kunjungi Usaha Papan Lisplang Melayu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Warisan seni bina alam dan tamadun Melayu Langkat salah satunya ialah papan Lisplang dengan berbagai macam ukuran dan motif khas Melayu Langkat. Selain terdapat di istana, rumah panggung dan pavilion, kini papan lisplang Melayu Langkat sudah ada hampir disetiap gedung pemerintahan kabupaten Langkat yang identik kemelayuannya. Hal ini menunjukkan bahwa Langkat merupakan tanah pusaka puak Melayu Langkat.

“Hari ini kita melihat langsung proses pembuatan salah satu warisan seni bina alam dan tamadun Melayu Langkat yang biasanya dapat di lihat di rumah panggung maupun perkantoran Pemkab Langkat yang identik dengan pemukiman Puak Melayu,” ujar Agusma Hidayat selaku Wali Utama MBN Langkat yang didampingi oleh Muhammad Akbar selaku Setia Usaha Utama serta Adam Maulan dan Taufik Hidayat selaku kader dan fungsionaris PK MBN Langkat desa Stabat Lama Barat pada Sabtu (21/03/2020).

PB MBN Langkat, Kunjungi Usaha Papan Lisplang Melayu
Muhammad Akbar dan Adam Maulan dan Taufik Hidayat

“Satu-satunya bengkel atau workshop tempat pembuatan papan resplang Melayu Langkat kemungkinan hanya ada di dusun Ampera II desa Stabat Lama Barat dan kita hari ini mengunjungi dan berdiskusi langsung bersama pakar ahlinya yakni abangda Abdul Hakim,” lanjut Gusma lagi.

“Adik-adik dari MBN Langkat ingin melihat langsung bagaimana proses pembuatan papan lisplang Melayu yang kini sudah jarang kita temukan lagi di pemukiman Melayu secara masif. Hal inilah membuat kita tergerak untuk datang ketempat ini dalam rangka bersilaturahmi dan belajar langsung bersama ahlinya sebab hal ini sesuai dengan visi dan misi organisasi MBN Langkat di bentuk yaitu membangun dan mengembangkan kembali warisan alam dan tamadun Melayu Langkat untuk mewujudkan tamadun emas yang di ridhoi Allah SWT,” jelasnya.

Selain itu, Abdul Hakim selaku pakar ahli pembuat papan lisplang Melayu Langkat sudah hampir 20 tahun sejak tahun 2001 membuat papan lisplang Melayu Langkat ini sebagai warisan seni bina alam dan tamadun Melayu Langkat.

“Setelah pulang dari perantauan di Malaysia dan Thailand selama delapan tahun, hendak melamar kerja tapi tak di terima hingga akhirnya buat usaha papan resplang dan berbagai macam jenis meubel lainnya,” ucap Abdul Hakim selaku pemilik usaha warisan seni bina Melayu Langkat ini yang juga merupakan lulusan pesantren.

“Sejak tahun 2001 awalnya awak mulai, petang siket-siket, seketuk-ketuk buatnya dan diletakka dekat cucuran atap, kemudian ketagehan dan awak teroska sampai kini,” ungkapnya melanjutkan.

PB MBN Langkat, Kunjungi Usaha Papan Lisplang Melayu
Papan Lisplang Melayu

“Kalau cat nya tebal pasti tahan, yang penting jangan masuk ke dalam kena tempiasan”, jelasnya. “Harganya relatif tergantung pemesanan, yang ini 12 ribu sama ngecat”, lanjutnya lagi. “Biasanya yang mesan rumah pribadi dan dinas,” sambungnya.

“Kalau untuk nama-nama nya te tau, ada yang bawa gambar contohnya kemudian suruh buat, ya kita buat,” bebernya. “Kita menggunakan mesin selendang dan mesin bor saja untuk membuatnya serta mesin ketam,” lanjutnya. Untuk 5 buah papan resplang dapat mencapai panjang 1 meter kalau papan berukuran 8 inci.

“Untuk bahan kita gunaka kayu derian, yang penting jenis kayunya yang te bebulu,” ungkapnya. “Untuk kayu Mindi dan jati bermotif di permukaannya, kalau di plitur hidup, timbul ia,” jelasnya lagi.

“Untuk pemesanan sudah cukup banyak, ada yang dari Medan Tembung, Besitang datang kemari. Depag Langkat juga pernah memesan bahkan Villa dan banyaklah sesuai selera contoh motif yang hendak dibuatkan,” ungkapnya menjelaskan. Berita Langkat, Red

- Advertisement -

Berita Terkini