Duka Dunia Islam Pembantaian Muslim Rohingya Hingga Palestina

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Palestina

Berita terakhir yang sampai kepada kita, Yahudi Israel begitu berani menutupi Masjidil Aqsa. Memasang logam detektor di pintu masjid mulia itu. Ribuan korban dari umat Islam berjatuhan. Dunia internasional diam, menonton dan Amerika tak memberikan sanksi apapun kepada Israel ini. Ketika saya berkunjung di perbatasan Palestina tahun 1994, ada beberapa Yahudi dan Israel sangat mudah menguasai Palestina, antara lain:

1. Kebiasaan orang Paestina menjual tanah mereka kepada Yahudi dan Nasrani. Di sisi lain, masyarakat Palestina menganggap bahwa tanah itu bukan dari aqidah.

2. Kebiasaan orang Palestina mengangkat pemimpin yang bodoh dengan masa depan umat Islam dan masjidil aqsa. Sehingga, pemimpin yang bodoh ini melepas tanah mereka kepada Yahudi Israel.

3. Kebiasaan masyarakat Palestina belanja di toko kedai milik Yahudi. Sehingga Yahudi yang awalnya sangat sedikit, menjadi kaya raya. Disamping juga Yahudi Internasional mendukung total penghapusan negara Palestina dari peta dunia.

Bagaimana tanah air Islam dirampas oleh Yahudi dengan berbagai cara. Hanya terlihat provinsi Gaza yang masih tersisa.

Mesir

Saya pernah terharu dan sangat suka cita atas keberhasilan rakyat Mesir memiih presiden pertama di dunia ini yang isterinya penghafal Quran di Mesir, Yaitu Presiden Dr Muhammad Mursi. Tetapi, musuh Islam pasti merasa berbahaya jika Mesir dipimpin oleh penghafal Quran Dr Muhammad Mursi dari Partai Ikhwanul Muslimin. Segala cara dilakukan musuh Islam untuk menjatuhkan Mursi. Paling efektif adalah dengan merusak ekonomi. Terjadi krisis ekonomi. Harga sembako mahal. Rakyat terpancing emosi. Demo anti Mursi diledakkan. Akhirnya, kudeta militerpun terjadi. Saya berduka, karena kudeta ini diprakarsai dan dibiayai oleh Amerika. Penggantinya Jenderal Abdul Fattah Assisy ternyata tidak mampu mengubah krisis ekonomi ini. Mata uang melorot jatuh, sembako mahal dan pengangguran semakin bertambah. Mesir jatuh menjadi negara sangat miskin.

Irak

Nasib Irak tak jauh berbeda dengan negara Islam lainnya, setelah presiden Saddam Husein dilengserkan, ditangkap, dibunuh dan digantung dengan kejam, seakan dunia internasional diam seribu bahasa. Padahal, di dalam demo, protes, hingga pembunuhan Saddam Husein merupakan bagian dari cara musuh Islam untuk membuat negara Islam bertambah duka. Layaknya seorang Presiden dihukum gantung dan diseret di jalanan laksana binatang buas yang telah merusak segalanya?Kini, kota Baghdad kehilangan kepemiminan Islam. Walau Presiden Saddam Husein bukanlah pembela dan pejuang yang sejati, tapi kondisi Irak saat ini lebih memudahkan musuh Islam untuk merusak Irak menjadi negara miskin.

Syria

Negara yang dahulu dijuluki dengan Syam ini merupakan destinasi dunia Islam internasional. Bahkan tanah Syam disebutkan dalam berbagagai riwayat sebagai tanah yang sangat menentukan peradaban kemanusiaan yang mendatang. Kini, negara Syam di bawah rezim Bashar Al Assad merupakan salah satu negara yang hancur. Anak-anak kehilangan masa depan di pengungsian. Lebih dari 3 juta jiwa mengungsi ke Turki dan kini, kota Aleppo dan beberapa daerah Syria menjadi mati. Keilmuan dan peradaban Islam berubah menjadi arena penyembelihan dan penyiksaan yang dilakukan oleh Tirani kejam Bashar Al Assad.

Afghanistan 

Kita pernah berharap banyak dari kebaikan para pejuang Afghanistan. Dr Abdullah Azzam merupakan pelopor perjuangan Afghanistan meninggalkan generasi yang sangat mudah terpecah belah. Hingga negara ini diambil oleh kelompok pemuda bersemangat yang disebut dengan Taliban (Thalib, artinya siswa atau pelajar). Ketika  Taliban berkuasa, mereka banyak berbuat kebaikan. Seperti tidak membuka hiburan malam, menjaga pergaulan pria dan wanita, hingga menutup pintu investor kafir musyrik untuk membuka kerajaan bisnis mereka. Di sinilah, Amerika dan sekutunya merasa sangat berbahaya jika Afghanistan dikuasai para pemuda pejuang Thaliban ini. Hingga Taliban dituduh teroris, radikal dan fundamentalis berbahaya. Celakanya, umat Islam sangat mudah percaya dengan propaganda Barat ini. Taliban pun jatuh, hingga Afghanistan chaos tak menentu dan dipasang kaum sekuler untuk memimpin Afghanistan, kaum ini laksana robot dan boneka yang mudah digerakkan dan disetir Barat. Bersambung…

Penulis adalah Dr H M  Sopyan Saha, MA (Ketua Forum Da’i Asia Tenggara).

- Advertisement -

Berita Terkini