Berkunjung ke HKBP Pearaja, Gubernur Cerita Soal Kondisi Keuangan Sumut

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tarutung – Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi bercerita tentang kondisi Sumatera Utara kepada Ompu Ephorus HKBP Pdt Dr Darwin Lumban Tobing dan para jemaat HKBP di kantor Pusat Pearaja Tarutung, Selasa (23/5/2017).

Di hadapan Ephorus, Gubsu Erry memaparkan kondisi keuangan Pemprovsu, sekarang ini berkomitmen menyelesaikan kekurangan pembayaran Dana Bagi Hasil Pajak ke kabupaten/kota pada tahun 2017.

“Untuk tahun anggaran 2016, Pemprovsu mengalokasikan Rp800 miliar untuk membayar cicilan kurang bayar DBH,’’ ucap Erry.

Erry mengatakan sebagaimana rekomendasi audit BPK, kewajiban pertama Pemprov Sumut adalah membayar kekurangan bayar DBH yang pada tahun 2014 jumlahnya mencapai Rp2,3 triliun.

“Pada tahun 2015 kita bayar sepertiga, tahun ini sepertiga, dan Inshaallah sepertiga sisanya lunas tahun 2017,” ujar Erry.

Tengku Erry juga menyebutkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Sumut tahun 2016 senilai Rp9,9 triliun. Jumlah itu menurutnya sangat terbatas untuk program-program pembangunan. Dari jumlah tersebut hanya Rp3 triliun saja yang dialokasikan untuk belanja program pembangunan.

“Sebagian besar hanya numpang lewat,” tutur Erry.

Tengku Erry merinci, Rp7 triliun atau sekitar 70% dari total APBD yang numpang lewat itu diantaranya Dana Bantuan Operasional Sekolah senilai Rp3 triliun yang langsung masuk ke rekening sekolah. Selanjutnya, dana bagi hasil pajak yang harus dibagikan ke kabupaten/kota se-Sumut yang tahun 2016 mencapai Rp1,5 triliun.

Jumlah tersebut harus ditambah cicilan kurang bayar DBH tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp800 miliar, sehingga total Rp2,3 triliun.

“Selain itu, ada alokasi gaji pegawai Rp1,5 triliun, sehingga total hampir sekitar Rp7 triliun adalah anggaran yang hanya numpang lewat. Sisanya sekira Rp3,1 triliun untuk belanja program pembangunan,” ujar Erry.

Dari Rp3,1 triliun tersebut, Tengku Erry mengatakan, Pemprovsu mengalokasikan belanja modal atau belanja pembangunan hanya Rp1,7 triliun.

“Jadi sebenarnya APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu sangat terbatas. Kita masih punya beban melunasi hutang-hutang masa lalu,” pungkasnya. Berita Tarutung, Yogoy

- Advertisement -

Berita Terkini