BARIDEEN: Cinta Sepotong Agama

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM

Lakon Baridin adalah hikayat tonil tentang cinta kasih tak sampai. Lakon ini sudah digandrungi masyarakat Indramayu-Cirebon pada era 1970an. Dahulu lakon ini biasa dipentaskan pada drama musikal yang dinamakan Tarling (Gitar dan Seruling). Kemudian kian meluas saat disegarkan kembali oleh Putra sangkala bekerja sama dengan Dian Record tahun 1996 dan diperdegarkan lewat radio-radio lokal wilayah pantura bagian Indramayu, Cirebon, Brebes dan Tegal.

Biarpun sistem kasta-kasta sudah tidak berlaku sejak lama, tetapi “Kesenjangan” akan tetap ada kapanpun dan dimanapun.

Cerita bermula dari Baharudin Daffa yang sejak kecil diejek teman-temannya karena mirip dengan nama Baridin. Daffa yang tumbuh dan berkembang dari kalangan Nahdhatul ‘Ulama mulai mempertanyakan sikap-sikap kelompok Islam lainnya dalam beribadah, Ia memutuskan untuk belajar agama Islam di pesantren, Indramayu.

Setelah lulus, Ia merantau ke Jakarta dan melihat begitu banyak perbedaan ritual dari apa yang Ia dapat di pesntren dan lingkungannya dahulu. Ia mulai belajar Islam kelompok lain. Alih-alih sesat, ia menemukan perbedaan terdapat pada wilayah ritual yang bersifat furu’. Bukan fundamental. Ia juga bertemu dengan Aya, seorang perempuan anak dari Komisaris PT. Pertamina Persero yang ber-manhaj Salafy. Merasa saling mencintai, keduanya memutuskan untuk membawa komitmen mereka menuju pernikahan.

Jelas segala kesenjangan tidak bisa dielakkan. sentimentil antar kelompok Islam yang berafiliasi dalam organisasi NU dan kelompok yang disebut Salafy mendarah daging. Lagi pula kesenjangan ekonomi antara keluarga Daffa yang sederhana dan Aya yang mewah bak langit dan bumi.

Berbekal komitmen, Setelah lulus kuliah dan mendapaktkan pekerjaan Daffa meminang Aya. Namun, Sebesar apapun, cinta tidak dapat berdiri sendiri. Mampukah Daffa memperjuangkan apa yang ia sebut cinta. Mengikis kesenjangan yang ada.

Semumpa kisah rakyat jelata mengejar cinta seorang putri raja. inilah kisah potongan-potongan agama. Inilah tulisan pertama dari dwilogi Bari-deen dan Ratminah Karya Afwal.

Penulis: Bagus Arighi Afif

- Advertisement -

Berita Terkini