Racun Hati

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa dalam tubuh kita terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik maka baiklah seluruh tubuh kita. Namun jika segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh tubuh kita. Segumpal daging dimaksud adalah hati.

Baik-buruknya perilaku dan amal perbuatan seseorang sangat ditentukan oleh baik dan buruknya kondisi hati. Karena itu, kita dituntut untuk memperbaiki dan merawatnya.

Untuk merawat hati agar tetap hidup, jernih, dan tidak rusak, dan tidak teracuni, para ulama telah memberikan beberapa rambu kepada kita.

Cara merawat hati di antaranya dengan menghindari empat hal:

? Pertama: Banyak Bicara.

Rasulullah ﷺ bersabda:
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar,

من كثر كلامه كثر سقطه ومن كثر سقطه كثرت ذنوبه ومن كثرت ذنوبه كانت النار أولى به

“Siapa saja yang banyak bicaranya maka banyak kesalahannya. Siapa yang banyak kesalahannya, maka sedikit wara’-nya. Siapa saja yang sedikit wara-nya, maka mati hatinya. Siapa saja yang mati hatinya, maka Allah haramkan surga untuknya.”
(HR. Thabrani)

Nabi Isa a.s pernah berpesan; “Sedikitlah bicara kecuali dengan berdzikir. Sebab, banyak bicara hanya akan mengeraskan hati.”

Maksud dari banyak bicara di sini adalah bicara yang tanpa makna, sedangkan bicara yang memberi manfaat dan hikmah justru sangat dianjurkan.

Rasulullah ﷺ juga menganjurkan agar selalu bicara yang baik. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

? Kedua: Banyak makan, apalagi makanan yang haram.

Para ulama menyatakan, di antara perkara yang dibenci oleh Allah adalah penuhnya perut dengan perkara halal. Diisi yang halal saja sudah dibenci, apalagi diisi dengan haram.

Adapun rahasia larangan memenuhi perut, salah satunya yang dipesankan oleh Luqman al-Hakim kepada putranya:
“Wahai anakku, jika perutmu penuh, maka pikiranmu akan tidur, hikmah jadi tertutup, dan anggota tubuh akan lemah dibawa ibadah.”

Seorang ahli hikmah juga menuturkan:
“Siapa saja yang banyak makannya, pasti banyak minumnya. Siapa saja yang banyak minumnya, pasti banyak tidurnya. Siapa saja yang banyak tidurnya, pasti banyak dagingnya (gemuk). Siapa saja yang banyak dagingnya, pasti keras hatinya. Siapa saja yang keras hatinya, maka ia akan tenggelam dalam kubangan dosa.”

Ahli hikmah yang lain menyatakan:
“Siapa yang banyak kenyang di dunia, maka ia akan banyak lapar di akhirat.”

Berbicara soal perut, Rasulullah ﷺ telah mengingatkan kepada kita bahwa perut bukanlah wadah yang siap diisi apa saja sesuai keinginan kita. Sekalipun ia diisi, tidak boleh berlebihan sehingga melebihi batas kemampuannya.

sebagaimana dalam hadits, “Keturunan Adam tidak dianggap menjadikan perutnya sebagai wadah yang buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Karena itu, apa yang dia harus lakukan adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk nafas,” (HR. Ahmad).

? Ketiga: Banyak bergaul dengan orang-orang buruk.

Diperbolehkan bergaul dengan orang-orang “buruk” kecuali jika keyakinan dan akhlak kita sudah kuat, dan tujuan kita bergaul adalah memperbaiki akhlak mereka.

Namun, sekiranya kita masih lemah, dianjurkan untuk meninggalkan pergaulan dengan mereka. Sebab biasanya, bukan mereka yang berubah baik karena bergaul dengan kita, tetapi justru kita yang tergerus oleh mereka.

Bersambung…

Penulis adalah Hindun Shalihah

 

- Advertisement -

Berita Terkini