Konflik di Kawasan TNGL Besitang, Sempat Cekcok

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Kedatukan Besitang dan rombongan yang terdiri dari Oslan Purba, Gondrong, Doni, Rian, Baday, OK Alim, OK Ilham dan 2 orang anggota Zuriat kedatukan.

Dayat juru bicara kedatukan Besitang mengatakan, Walhi bersama pihak Pusaka dan Kedatokan Besitang dengan menggunakan 2 mobil hadir di Desa Sei Bamban, Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Sabtu (25/1/2019) sekira pukul 12.00 WIB. Guna melihat persoalan tenurial lapangan dan berdiskusi dengan masyarakat.

“Masyarakat yang ada di sebuah pondok pun menunggu untuk berdiskusi upaya penyelesaian masalah tenurial di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang saat ini sedang berkonflik antara masyarakat kelompok tani hutan kemitraan konservasi yang sudah dapat izin dari TNGL dan masyarakat kelompok yang bernaung di bawah kedatukan Besitang yang tidak mau menerima skema yang ditawarkan TNGL,” kata dia.

Lanjut Dayat, seorang dari rombongan kemudian memfoto kondisi areal perkampungan. Tiba-tiba, seorang lelaki memarahi jangan mengambil fhoto dan menyuruh pergi. Dan ia pun kembali ke warung dimana masyarakat yang menerima akan berdiskusi bersama.

Adapun larangan tersebut hadir dari masyarakat yang sedang mengangkut kayu.

Masyarakat yang berada di warung untuk berdiskusi pun mengatakan bahwa yang memarahi adalah diduga anggota kelompok kemitraan konservasi di desa yang sama.

“Setengah jam kemudian, 3 sepeda motor melintas kencang dari sambil menggas-gas sepeda motor yang suaranya kencang,” kata dia.

Lalu, seorang datang ke diskusi, dan mengatakan bahwa titi atau jembatan kayu dirusak. kejadian ini terjadi di tengah diskusi, sekitar pukul 13.00 WIB.

“Sekitar 13.15 WIB, seorang staf penjaga TNGL wilayah Besitang hadir ke tengah diskusi.
Staf tersebut menanyakan apa kegiatan yang dilakukan sekarang dan apa pembahasan,” katanya.

Juru bicara kedatukan Besitang menerangkan, sempat ada cekcok pendapat antara masyarakat dengan staf TNGL, namun seiring penjelasan, staf tersebut pun memahami maksud tujuan kegiatan bahwa diskusi ini adalah kunjungan untuk melihat persoalan konflik di wilayah TNGL Besitang.

Sementara Kasat Reskrim AKP Teuku Fathir saat dikonfirmasi mudanews.com melalui pesan whatsapp mengatakan, tadi saya cek ke Polsek, situasi kondusif, cuma salah paham saja, Kapolsek sudah mediasikan.

“Alhamdulillah musyawarah tadi berjalan baik,” kata Kasat. Berita Langkat, red

- Advertisement -

Berita Terkini