Menteri PPPA: 49% Anak Terbebani Tugas Belajar dari Rumah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Sejak virus Corona memasuki Indonesia, pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat memberlakukan belajar dari rumah bagi anak yang bersekolah.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memiliki hasil survei terkait program belajar dari rumah.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmavati mengatakan hasil survei Kementerian PPPA menunjukkan 99% anak menilai belajar dari rumahlah yang sangat penting. Hal itu diungkapkan Bintang dalam rapat Komisi VIII DPR RI, Kamis (9/4/2020).

“Hasil survei online dengan target anak 26 sampai 29 Maret 2020, ditemukan bahwa sebenarnya 99% anak menyatakan bahwa belajar dari rumah merupakan program yang sangat penting,” kata Bintang.

Bintang tak menjelaskan jumlah dan karakteristik anak yang disurvei. Dia juga tak mengungkapkan wilayah mana saja disurvei.

Survei itu menunjukkan mayoritas anak mendapatkan dukungan dari orang tua selama belajar dari rumah. Namun, 49% anak menyatakan terbebani tugas belajar dari rumah.

“Dan 91% anak mendapatkan dukungan dari orang tua selama belajar dari rumah. Walaupun demikian, 49% anak menyatakan bahwa belajar di rumah membebani anak dengan tugas yang banyak,” ujar Bintang.

Lebih lanjut Bintang mengatakan ada juga anak yang merasa tak senang selama belajar dari rumah. Persentasenya menunjukkan 58% anak menyatakan hal itu.

“Dan 58% anak menyatakan perasaan yang tidak menyenangkan selama menjalani program dari rumah,” imbuhnya.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini