Catatan Kritis Urgensi Kemanusiaan Ditengah Kedunguan Sebuah Sistem Anti Demokrasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, OPINI – Rocky Gerung sudah tidak asing sebagai tokoh nasional gagasan dan ide sangat fenomenal sehingga apa yang diajarkan atau dikatakan menjadi viral. Rocky Gerung sebagai bagian penyegar demokrasi bagi Indonesia yang sangat produktif terutama untuk mengimbangi kebijakan pemerintah dan juga memberikan edukasi politik yang cerdas dan kritis.

Saking pinter dan cerdasnya ada anekdot seorang penegak hukum pun ragu dan pilih mundur untuk melakukan penindakan atau sekedar bertanya ke Rocky Gerung atas ucapan atau pernyataan yang dianggap kontroversial dan tidak produktif bagi rejim berkuasa. Bagi Rocky Gerung bisa jadi terlahir dan hidup di bumi Indonesia ditakdirkan menjadi oposisi tulen yang super cerdas dan menjadi aset bagi kelaziman dan dialektika demokrasi.

Jangan salah, banyak politisi hebat dan saat ini berada di pemerintahan baik duduk dieksekusi atau legislatif adalah pengagum atau murid dari Rocky Gerung. Bisa dibilang jika sang Rocky Gerung sang pencerah dan juga sang pemberontak untuk misi kemanusiaan dan juga penegak demokrasi.

Mungkin sudah tidak heran atau shock bagi Rocky Gerung sering dilaporkan oleh sebagian atau kumpulan masyarakat Indonesia yang tidak cocok dan merasa terancam apa yang diucapkannya. Rocky Gerung bukankah pengacau negara atau begal negara yang harya dibenci atau disingkirkan.

Rocky Gerung yang memilih hidup sendiri tentunya tidak mungkin berfikir praktis menjalin sebagai politisi pada umumnya jika tindakan dan ucapannya bersayap dan berlumuran kepentingan.

Udah sering bagi Rocky Gerung dilaporkan pihak berwajib dan sebenarnya pelaporan tersebut justru banyak memberikan keuntungan besar bagi Rocky Gerung, diri Rocky Gerung tambah elektabilitas dan juga ide dan gagasannya akan semakin terpublikasi luas yang bisa membikin gerak dan juga letupan sosial dan gerakan politik.

Diberitakan Rocky Gerung sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya setelah dianggap melakukan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pelapornya adalah kelompok relawan pendukung Jokowi.

Sebelumnya, relawan Jokowi sempat melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri pada Senin (31/7), namun ditolak dan laporan itu menjadi pengaduan masyarakat (dumas). Saat itu pelapor adalah Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani.

Di hari yang sama, laporan serupa diajukan relawan Jokowi ke Polda Metro Jaya dengan mengatasnamakan Relawan Indonesia Bersatu. Laporan itu diterima Polda Metro dan teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 31 Juli 2023.

Sudah diduga sebelumnya, jika penegak hukum akan super hati-hati dan waspada untuk melakukan tindakan dan proses hukum berjenjang ke Rocky Gerung. Tidak akan sembrono dan juga gegabah karena manusia yang dihadapi Rocky Gerung sangat sangat lahan produk dan juga sejarah hukum itu dibuat dan bagaimana idealnya ditegakkan.

Pada akhirnya Polri menolak laporan yang dilayangkan oleh sejumlah relawan Joko Widodo atau Jokowi terhadap Rocky Gerung atas dugaan penghinaan Presiden.

Disebutkan Sekretaris Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP), Relly Reagen, mengatakan pihaknya telah selesai berkonsultasi dengan pihak Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu atau SPKT Bareskrim. Relly mengatakan pihak SPKT menolak laporan dan mengalihkannya ke pengaduan masyarakat.

Dikutip dari berbagai sumber diarahkan oleh Relly menjawab alasan Bareskrim menolak karena harus ada klarifikasi dari Presiden Jokowi langsung sebagai pihak yang dirugikan.

Menurut Relly masih ada celah bagi masyarakat untuk memenjarakan Rocky Gerung dengan memproses hukum melalui pengaduan masyarakat masih ada kemungkinan naik menjadi laporan polisi apabila penyidik telah menyambangi Presiden Jokowi dan mengklarifikasi pengaduan relawan.

Diberitakan video viral Rocky Gerung dalam acara di diskusi bersama. Ucapan Rocky Gerung yang menjadi viral tersebut sebagai berikut :

“Presiden kita ini hasil dari proses demokrasi, yang dipilih oleh mayoritas rakyat Indonesia. Presiden kita diakui bahkan disegani oleh presiden-presiden dunia lainnya sehingga apa yang dilakukan Rocky Gerung itu menghancurkan, meluluhlantakkan kesabaran kami,” beber Benny.

Alhasil, ucapan Rocky menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, Rocky tampak sedang mengisi sebuah acara. Dalam video itu, Rocky mengkritik kunjungan Jokowi ke China yang membahas tentang IKN.

Bagi Pendukung Jokowi seperti Benny, dikatakan tidak boleh ada seorang pun yang patut menghina Presiden. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia telah memilihnya sebagai sosok pemimpin negara.

“Presiden kita ini hasil dari proses demokrasi, yang dipilih oleh mayoritas rakyat Indonesia,” kata dia.
Selain penghinaan, relawan juga melaporkan Rocky Gerung soal dugaan provokasi. Rocky dituduh telah mengajak masyarakat untuk menggelar aksi layaknya 1998.

Kesimpulannya adalah setiap individu berhak untuk melaporkan dan juga dilaporkan menjadi bagian individu yang dianggap menghina atau merendahkan individu atau golongan lainnya.

Namun yang harus dicatat bahwa wajib untuk membudayakan memahami literasi yang memadai sebelum bertindak sehingga tindakan yang diambil bukan sebuah kesengajaan yang konyol dan membuat bodoh Kita sendiri. Baik kualitas dan kuantitasnya isi dan subtansial tidak berbobot.

Catatan yang harus dipahami oleh semuanya adalah budaya kritik dan mengkritisi sebagai wacana konstruktif harusnya menjadi habit atau kebiasaan yang justru dipupuk dan dilindungi. Bukan sebaliknya akan dibabat atau di anulir dan dikubur dalam-dalam.

Oleh karenanya menjadi manusia ideal dan bijak adalah keharusan agar kita tidak salah memahami dan bisa membedakan mana mengkritik dan mana juga menghina.

Entitas politik menjadi bagian demokrasi nyata mana kala semuanya berperan dan termasuk didalamnya ada pro dan kontra sebuah pendapat atau kritik.

Hak Individu dan juga tanggung jawab atas nama moralitas serta solidaritas untuk mengemukakan ide serta ketidaksetujuan untuk sekedar mengingatkan dan juga disebutkan sebagai kritik.

Jangan alergi kritik apalagi Kita sepakat akan menjadi bagian negara paling besar dan penganut demokrasi terbesar di dunia.

Ditulis Oleh: Heru Subagia (Pengamat Politik dan Sosial Alumni UGM)

- Advertisement -

Berita Terkini